Denny JA Membuka Festival Puisi Esai: Penting Memadukan Isu Sosial dan Puisi
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 13 Desember 2024 12:09 WIB
“Puisi esai menawarkan medium yang unik untuk menyampaikan isu-isu sosial secara puitis. Isu seperti hak asasi manusia, keadilan, kemiskinan, dan mereka yang terpinggirkan dapat diceritakan dengan cara yang menyentuh hati,” ucapnya.
“Ketika isu sosial disampaikan melalui sastra, ia menjadi lebih dramatis, lebih hidup, dan lebih menggerakkan. Dibandingkan dengan laporan akademik atau jurnalistik yang cenderung kering, puisi esai menghadirkan karakter, emosi, dan narasi yang lebih mudah diingat,” sambung Denny.
“Hal ini memberikan dimensi baru dalam cara memahami dan merasakan isu-isu penting di sekitar kita,” katanya.
Baca Juga: Denny JA Foundation Berikan Penghargaan dan Hibah Pendanaan kepada Tiga Penulis
Keunggulan kedua, kata Denny, adalah kombinasi data dan emosi.
Puisi esai menggabungkan data dan emosi dalam satu karya.
Data memberi puisi ini dasar yang kokoh, sementara emosi membuat data tersebut hidup dan bernyawa.
Baca Juga: Profil Lisa BLACKPINK, Transformasi Golden Maknae Menjadi Ikon Global di Dunia Musik dan Mode
“Dalam tradisi sastra, puisi telah lama menjadi wadah ekspresi emosi manusia, seperti yang terlihat sejak Epik of Gilgamesh lima ribu tahun lalu,” tutur Denny.
Namun, Denny menjelaskan, puisi esai menambahkan elemen baru: fakta, catatan kaki, dan kisah nyata.
Data ini memperkuat pesan emosional yang terkandung dalam puisi, menjadikannya lebih relevan dan berakar pada realitas.
Baca Juga: Look Back Film Anime Penuh Emosi yang Bikin Penonton Menangis Histeris
“Sebaliknya, emosi yang ditambahkan pada data membuat fakta-fakta yang kaku menjadi lebih menggerakkan dan bermakna. Gabungan ini adalah kekuatan unik puisi esai,” ungkapnya.