DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Rayakan Tahun Baru atau Tidak? Begini Pandangan Ulama dan Alternatif Islami yang Bikin Hidup Lebih Bermakna

image
Ilustrasi tahun baru (Pexels/Matheus Bertelli)

Mereka berpendapat perayaan ini adalah tradisi non-Islam yang tidak memiliki dasar syariat.

Menurut mereka, perayaan ini berakar pada budaya umat Nasrani, bahkan sering dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus. 

Karena dianggap bid’ah atau inovasi yang tidak ada dalam Islam, sebagian ulama mengimbau untuk tidak mengikuti tradisi ini.

Baca Juga: Tips Bikin Malam Tahun Baru Seru Meski di Rumah Saja

2. Pendapat yang Memperbolehkan

Sebaliknya, ada juga ulama yang memberikan ruang untuk merayakan ini, asal tetap sesuai prinsip Islam. 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) misalnya, memperbolehkan perayaan ini jika dilakukan secara sederhana, tanpa melibatkan maksiat, dan tidak mengganggu orang lain.

Baca Juga: 15 Contoh Resolusi Tahun Baru 2025 yang Inspiratif, Kreatif, dan Mudah Dicapai

Mereka yang mendukung pandangan ini menekankan pentingnya niat. 

Selama kegiatan yang dilakukan bersifat positif, seperti doa bersama atau berbagi, maka perayaan ini bisa dianggap sebagai aktivitas sosial yang mubah (boleh).

Bagi kamu yang ingin mencari cara lain untuk menyambut pergantian tahun, Islam punya banyak pilihan yang lebih bermakna:

  • Refleksi Diri (Muhasabah)

Baca Juga: Tradisi Tahun Baru Paling Unik dari Berbagai Dunia, Dari Makan Anggur di Spanyol hingga Festival Lentera di China

Gunakan momen ini untuk introspeksi. 

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait