Catatan Denny JA: Di Balik Buku Demokrasi dengan Rekor Terbanyak 221 Penulis
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 28 Desember 2024 08:57 WIB
Esai ini mengkritik kondisi demokrasi di Indonesia yang dianggap mengalami distorsi selama kepemimpinan Jokowi.
Argumen utamanya adalah demokrasi di Indonesia cenderung kehilangan esensinya karena korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan manipulasi politik.
Penulis menyoroti bahwa meskipun demokrasi adalah pilihan sistem pemerintahan Indonesia, pelaksanaannya jauh dari ideal. Sistem partai politik dan pemilu dianggap lebih melayani elite dibandingkan rakyat.
Baca Juga: Puisi Denny JA: Mereka Tak Terima Keyakinan yang Diberi Orangtuaku
Kritik juga diarahkan pada lemahnya checks and balances dalam pemerintahan Jokowi, yang dinilai memperkuat otoritarianisme terselubung .
Namun ada juga esai berjudul: “Integrasi Teknologi AI dan Big Data Perlancar Pilkada 2024”
Penulisnya Rayendra L. Toruan
Baca Juga: Denny JA Membuka Festival Puisi Esai: Penting Memadukan Isu Sosial dan Puisi
Esai ini memuji penggunaan teknologi di era Jokowi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pemilu.
Penulis menekankan bahwa integrasi AI dan Big Data telah membawa dimensi baru dalam demokrasi Indonesia, terutama dalam pengelolaan data pemilih, pengawasan, dan penghitungan suara.
Jokowi disebut sebagai pemimpin yang visioner karena mengarahkan transformasi digital yang membantu mengatasi tantangan pemilu di negara dengan populasi besar seperti Indonesia.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Inilah Pentingnya Membuat Dokumentasi Sebuah Gerakan
Pendekatan ini dipandang sebagai kontribusi signifikan Jokowi dalam memperkuat fondasi demokrasi .