Catatan Denny JA: Di Balik Buku Demokrasi dengan Rekor Terbanyak 221 Penulis
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 28 Desember 2024 08:57 WIB
Dua esai ini mencerminkan kompleksitas pandangan terhadap Jokowi, mencakup apresiasi atas inovasi teknologinya, tetapi juga kritik tajam terhadap masalah struktural dalam demokrasinya.
Kapal Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA sempat terombang-ambing saat itu.
Namun, akhirnya semua berakhir indah. Petisi penulis yang diinisiasi oleh aktivis penulis SATUPENA ikut berkontribusi, sekecil apa pun, atas dibatalkannya RUU yang “melawan” putusan MK soal pilkada.
Baca Juga: Puisi Denny JA: Mereka Tak Terima Keyakinan yang Diberi Orangtuaku
Sementara para penulis yang menolak petisi dan membuat buku juga mencetak rekor yang sulit dipecahkan: satu buku dengan satu tema, dengan 221 penulis, dalam bentuk esai, cerpen, puisi, dan puisi esai sekaligus.
Begitu banyaknya tulisan yang masuk, diperlukan pula banyak editor. Tak tanggung- tanggung empat editor dari Perkumpulan Penulis Satupena ditunjuk untuk mengawal buku ini: Satrio Arismunandar, Dhenok Kristianti, Jonminofri Nazir, dan Elza Peldi Taher.
Maka lahirlah buku ini: “Suara Penulis Soal Demokrasi dan Pemilu 2024.” Ia tak hanya sebuah buku. Ia juga dokumen sebuah zaman. ***
Baca Juga: Denny JA Membuka Festival Puisi Esai: Penting Memadukan Isu Sosial dan Puisi
Jakarta, 28 Desember 2024
Link untuk membaca buku ini:
https://drive.google.com/file/d/1kw-bhhh892NAIlNzy7574VsrAYyu6sBE/view?usp=drivesdk
Baca Juga: Catatan Denny JA: Inilah Pentingnya Membuat Dokumentasi Sebuah Gerakan