Hati-Hati Gaya Hidup YOLO, FOMO, dan FOPO Bisa Bikin Gen Z Kehilangan Arah
- Penulis : Mila Karmila
- Minggu, 05 Januari 2025 09:00 WIB
![image](https://img.entertainmentabc.com/2025/01/05/20250105073723898d3172-09de-4b4e-a97c-f36b9b907665.jpg)
ENTERTAINMENTABC.COM - Di era digital seperti sekarang, anak muda, khususnya Gen Z, tak lepas dari pengaruh tren gaya hidup kekinian seperti YOLO, FOMO, dan FOPO. Ketiga istilah ini menjadi fenomena yang mendominasi cara Gen Z menjalani hidup.
Namun, di balik keseruannya, tren YOLO, FOMO, dan FOPO menyimpan risiko besar yang bisa merugikan, mulai dari kesehatan mental hingga keuangan.
Dilansir dari akun Instagram resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat, Sabtu 4 Januari 2025, tren ini secara drastis memengaruhi cara pandang Gen Z terhadap dunia.
Baca Juga: Dulu YOLO Sekarang YONO, Gaya Hidup Hemat yang Jadi Tren Anak Muda
Meski terlihat menyenangkan, gaya hidup YOLO, FOMO, dan FOPO dapat membawa dampak buruk yang sering tak disadari.
1. FOMO (Fear of Missing Out)
FOMO adalah rasa takut kehilangan momen atau pengalaman penting yang dialami orang lain. Anak muda yang terjebak FOMO cenderung merasa tidak puas dan terus membandingkan hidup mereka dengan orang lain.
Akibatnya, muncul stres dan kecemasan berlebihan.
Baca Juga: YONO Tren Frugal Living ala Korea yang Jadi Pilihan Gen Z
2. YOLO (You Only Live Once)
YOLO menggambarkan filosofi hidup yang mengutamakan kesenangan saat ini tanpa memikirkan masa depan.
Meski terdengar seru, terlalu sering menerapkan YOLO bisa berbahaya, terutama jika mengabaikan pentingnya menabung dan perencanaan keuangan.
3. FOPO (Fear of Other People's Opinions)
FOPO merujuk pada ketakutan akan penilaian orang lain.
Baca Juga: Setelah YOLO, Kini Tren YONO Bikin Gen Z Lebih Bijak dalam Gaya Hidup
Gen Z yang mengalami FOPO sering kali merasa harus memenuhi ekspektasi masyarakat, terutama di media sosial. Hal ini membuat mereka hidup dalam tekanan sosial yang melelahkan.