180 permukiman resmi.

256 pos terdepan permukiman, termasuk 138 lokasi yang berfungsi sebagai peternakan dan lahan pertanian.

Permukiman resmi mendapat dukungan penuh dari pemerintah Israel, sementara pos terdepan dibangun tanpa persetujuan resmi. 

Baca Juga: Brutal! Serangan Israel di Tepi Barat Semakin Ganas, Warga Palestina Hidup Dalam Teror

Namun, keduanya tetap dianggap ilegal oleh PBB dan merusak prospek perdamaian antara Israel dan Palestina.

Selama bertahun-tahun, berbagai negara, organisasi internasional, dan PBB telah menuntut agar Israel menghentikan aktivitas permukimannya. 

Namun, hingga kini, tuntutan tersebut tidak membuahkan hasil. Rencana untuk mencaplok Tepi Barat semakin terbuka dalam pemerintahan Benjamin Netanyahu, bahkan beberapa menteri kabinetnya terang-terangan mendukung langkah ini.

Baca Juga: Kolaborasi Epik, Song Hye Kyo dan Gong Yoo Siap Gebrak Netflix di Drama Termahal 2025

Langkah Israel untuk memperluas permukiman tidak hanya mengancam Palestina tetapi juga memperburuk peluang solusi dua negara. 

Tepi Barat yang diduduki sejak tahun 1967 telah menjadi salah satu titik konflik paling sensitif di Timur Tengah.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Dunia tengah menanti tindakan nyata dari komunitas internasional untuk menghentikan perluasan permukiman yang bisa memicu konflik lebih besar.***

Baca Juga: G Dragon BIGBANG Kembali dengan Power Dukung Palestina, Karya Terbaru Ini Langsung Menggebrak Dunia Musik