Puisi
Puisi Esai Denny JA: Sebagai Imigran, Ia Masih Luka
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 23 Januari 2025 17:00 WIB
Namun siapa peduli?
Di belakang layar, mereka hitung uang.
Sementara Ahmad menghitung doa,
Baca Juga: Puisi Denny JA: Ibu Muslimah Mengantar Putranya Menjadi Pendeta
dan pecahan kaca di lantai masjidnya.
Ahmad berdiri di mimbar, matahari kembali menyentuh kota itu.
“Semesta menguji kita,” katanya,
Baca Juga: Denny JA, Seorang Jenius Modern Asal Indonesia
“dengan kebohongan ini, dengan luka ini.”
“Tapi kita takkan menyerah pada kebencian.
Cinta adalah senjata yang mereka tak mengerti.”
Baca Juga: Catatan Denny JA: Spiritualitas di Era Artificial Intelligence
Suaranya gemetar, namun di matanya, ada api yang takkan padam.