Denny JA: Dari Aktivis hingga Inovator yang Mengubah Dunia Survei dan Membela Keadilan Sosial
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 24 Januari 2025 11:00 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Denny JA bukan hanya dikenal sebagai pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), tetapi juga sebagai sosok imspiratif yang aktif dalam membentuk opini publik dan berjuang untuk keadilan sosial di Indonesia.
Sebagai seorang tokoh yang tak kenal lelah, Denny JA telah mendirikan berbagai organisasi yang merubah wajah survei dan konsultan politik di Tanah Air.
Pada 2007, Denny JA mendirikan Asosiasi Riset Opini Publik (AROPI), sebuah organisasi yang bertujuan untuk memperkenalkan survei opini publik yang lebih transparan dan berintegritas.
Baca Juga: Obsesi Kesempurnaan: Pelajaran The Devil Wears Prada di West End London dalam Puisi Denny JA
Dua tahun kemudian, ia kembali mendirikan Asosiasi Konsultan Politik Indonesia (AKPI), memperkuat posisinya sebagai pelopor di dunia survei politik di Indonesia.
Melalui organisasi ini, ia berhasil mengubah cara orang melihat konsultan politik dan survei di Indonesia.
Sebagai seorang aktivis, ia turut berkontribusi besar dalam dunia politik Indonesia, salah satunya dengan melawan pembatasan kebebasan akademis.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA : Derita Rakyat Akibat Rusaknya Lingkungan Hidup
Pada 2009, ia berhasil mematahkan dua undang-undang yang membatasi kebebasan lembaga survei dan hasil quick count, yang dikenal dengan UU Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009.
Gugatan yang dia ajukan sebagai Ketua Umum AROPI diterima Mahkamah Konstitusi, memengaruhi banyak kebijakan demokrasi di Indonesia.
Tidak berhenti di dunia politik, ia juga memperjuangkan hak-hak minoritas melalui yayasan yang ia dirikan pada 2012.
Baca Juga: Mengupas Sosok Denny JA: Pendiri LSI yang Mengubah Peta Politik dan Dunia Literasi di Indonesia
Yayasan ini berfokus pada kampanye anti-diskriminasi dengan mempublikasikan karya seni seperti puisi, teater, lagu, foto, lukisan, dan film yang mengangkat isu kesetaraan dan perlindungan hukum bagi semua warga negara, tanpa memandang identitas sosial mereka.