Puisi Esai Denny JA : Derita Rakyat Akibat Rusaknya Lingkungan Hidup
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 23 Januari 2025 10:00 WIB

ENTERTAINMENTABC.COM - Pengantar Buku Puisi Esai Isbedy Stiawan Z. S.: Elegi Galian Tambang
Oleh Denny JA
"Tanah ini bernapas berat, Luka-lukanya terbuka oleh cakar baja, darahnya mengalir ke kantong-kantong asing. Apa yang tersisa? Hanya tangis ibu kami, terbungkus dalam debu yang kami hirup."
Baca Juga: Momen Lebaran Denny JA Bersama Keluarga, Kompak dengan Balutan Batik Etnik
Bait ini adalah jeritan dari Pablo Neruda dalam puisi "The Cry of the Earth," bagian dari kumpulan karya monumentalnya, Canto General (1950).
Bait puisi ini teringat ketika membaca kumpulan 10 puisi esai Isbedy Stiawan dengan tema sama, berjudul Elegi Galian Tambang.
Neruda, seorang penyair besar dari Amerika Latin, menulis dengan kekuatan yang mengguncang jiwa.
la bukan hanya berbicara untuk dirinya sendiri, tetapi menjadi suara kolektif bagi tanah yang terluka dan rakyat yang tertindas akibat eksploitasi besar-besaran oleh kekuatan pemilik modal asing di abad ke-20.
Puisi ini melukiskan penderitaan bumi dan manusia yang tinggal di atasnya.
"Tanah yang bernapas berat" adalah metafora yang menyayat hati, menggambarkan bagaimana Lingkungan alami dirobek. Sedangkan "cakar baja," merujuk pada alat berat tambang yang melukai tanah.
Baca Juga: Obsesi Kesempurnaan: Pelajaran The Devil Wears Prada di West End London dalam Puisi Denny JA
Vitamin bumi, yang seharusnya menjadi kehidupan bagi rakyatnya, malah mengalir ke kantong asing.