Puisi Esai Denny JA: Hujan dan Cerita Kota Kecil, Harmoni Kehidupan yang Membawa Nostalgia Mendalam
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 24 Januari 2025 15:00 WIB
Lagu rintik hujan menjadi latar belakang, menciptakan suasana damai yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Seorang nenek duduk tenang di kursi tuanya, merenda kenangan sambil bercerita.
Waktu seolah melambat, mengalir tanpa beban, sementara hujan menjadi saksi bisu dari setiap emosi yang tercipta.
Baca Juga: Mengupas Sosok Denny JA: Pendiri LSI yang Mengubah Peta Politik dan Dunia Literasi di Indonesia
Ketika senja tiba, langit berubah menjadi temaram keunguan. Burung-burung pulang ke sarang, dan pelangi kecil muncul malu-malu di ujung langit.
Ketika malam mulai mengambil perannya, lampu-lampu jalan menyala dengan cahaya redup. Refleksi air di jalanan menciptakan tarian cahaya yang memukau.
Di kejauhan, terdengar suara gerobak pedagang yang berusaha menarik pelanggan di tengah gerimis kecil. Aroma jagung bakar yang hangat mengisi udara, menggoda siapa saja yang melewatinya.
Baca Juga: Denny JA: Dari Aktivis hingga Inovator yang Mengubah Dunia Survei dan Membela Keadilan Sosial
Namun, seperti semua hal indah, hujan pun harus mereda.
Gemericiknya perlahan menghilang, meninggalkan jejak kenangan di tanah basah. Kota kecil kembali sunyi, namun kini penuh dengan cerita abadi yang tak akan terlupakan.
Dalam setiap tetes hujan, cinta dan kerinduan tercermin, menciptakan harmoni yang menghangatkan hati.
Baca Juga: Perjalanan Pendidikan Denny JA yang Membentuk Sosok Inovator
Hujan di kota kecil ini bukan sekadar fenomena alam. Ia adalah pengingat bahwa keindahan bisa ditemukan dalam kesederhanaan.