DECEMBER 9, 2022
News

Prabowo Hapus Tunjangan DPR dan Stop Kunker ke Luar Negeri, Publik Akhirnya Didengar!

image
Presiden Prabowo menyetujui penghapusan tunjangan DPR dan kunker luar negeri. (Antara)

ENTERTAINMENTABC.COM - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto membuat gebrakan besar yang langsung jadi sorotan publik. Bersama para ketua umum partai politik di parlemen, Prabowo sepakat untuk menghapus besaran tunjangan DPR RI dan  memberlakukan moratorium kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri.

Pengumuman ini disampaikan langsung di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu 31 Agustus 2025.

Keputusan tersebut menjadi jawaban atas aspirasi masyarakat yang selama ini disuarakan melalui berbagai demonstrasi di sejumlah daerah.

Baca Juga: Hasil survei Denny JA, 100 Hari Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Program Makan Bergizi Gratis Jadi Favorit Anak Muda

Prabowo menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk mendengarkan suara rakyat. Menurutnya, sudah saatnya kebijakan yang dinilai memberatkan publik atau tidak relevan lagi untuk segera dicabut.

 “Beberapa kebijakan DPR RI sudah disepakati untuk dicabut, termasuk besaran tunjangan anggota DPR RI dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri,” kata Prabowo.

Langkah ini langsung memunculkan reaksi positif di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Prabowo dan Gibran Jadi Favorit Gen Z dan Milenial, Simak 9 Program Daftar Terbaik 100 Hari Kerja

Banyak yang menilai kebijakan tersebut adalah angin segar bagi rakyat yang selama ini menuntut adanya perubahan nyata di lembaga legislatif.

Tak hanya soal tunjangan dan kunker, Prabowo juga menekankan bahwa DPR RI akan segera membuka ruang dialog langsung dengan masyarakat.

Artinya, mahasiswa, tokoh masyarakat, hingga kelompok lain yang ingin menyampaikan aspirasi bisa diundang untuk berdiskusi langsung dengan pimpinan DPR.

Baca Juga: 100 Hari Kerja Presiden Prabowo dan Gibran Capai Top 3 Program yang Dipuji dan Satu yang Bikin Geger

“Saya juga akan meminta pimpinan DPR RI untuk segera mengundang tokoh-tokoh masyarakat, tokoh mahasiswa, dan kelompok-kelompok yang ingin menyampaikan aspirasi, agar bisa diterima dengan baik dan berdialog langsung,” ujarnya.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait