DECEMBER 9, 2022
News

Denny JA Terbitkan Buku Puisi Esai ke 6 tentang Sisi Gelap Sejarah Kemerdekaan

image
Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena.(Kiriman)

Tapi apa itu puisi esai?  Denny JA menjelaskan. Puisi esai yang digagasnya itu merupakan inovasi cara bertutur. 

Ketika kita ingin menuliskan kisah sejarah atau true story misalnya, kisah itu bisa dibuatkan dalam bentuk makalah ilmiah. Atau kisah itu bisa dibuatkan reportase jurnalisme. Kedua cara bertutur ini harus bersandar pada fakta. 

Denny JA mengembangkan cara lain bahwa kisah true story itu, yang acap kali dramatis, itu bisa diekspresikan dalam bentuk puisi esai. 

Baca Juga: Hasil Survei LSI Denny JA Dijadikan Rujukan Pilkada NTB oleh Golkar

Sebagai puisi esai, elemen fiksi begitu kokoh. Sementara elemen fakta disampaikan lewat catatan kaki yang sentral dalam puisi esai.

Benar itu peristiwa terjadi. Benar itu terjadi di tahun dan tempat tertentu.  Tapi dihadirkan di sana drama yang fiksi, agar peristiwa itu lebih mudah diingat, lebih dramatis, dan lebih menyentuh hati. 

Di tahun 2024, Denny  J.A. menerbitkan dan mempublikasi buku puisi esainya yang ke-6. Judulnya, "Yang Tercecer di Era Kemerdekaan." 

Baca Juga: LSI Denny JA: 97 Persen Pemberitaan di Media Online tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan ke Ormas Keagamaan Bernada Netral

Sebelumnya, Danny J.A. juga sudah pernah menerbitkan 5 buku puisi esainya lainnya.

Pertama adalah "Atas Nama Cinta," yang terbit di tahun 2012. Buku ini menggali dan merekam suasana diskriminasi yang masih dirasakan publik luas setelah reformasi. 

 Link Baca Buku Atas Nama Cinta

Baca Juga: 4 Lukisan Denny JA Artificial Intelligence The Harmony of Religions

Mulai dari diskriminasi yang sifatnya agama, diskriminasi gender, diskriminasi etnik, dan juga diskriminasi orientasi seksual. Inilah buku puisi esainya yang pertama yang ada. Itu  pula awal diperkenalkannya genre puisi esai.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
Sumber: Kiriman

Berita Terkait