DECEMBER 9, 2022
News

Denny JA Terbitkan Buku Puisi Esai ke 6 tentang Sisi Gelap Sejarah Kemerdekaan

image
Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena.(Kiriman)

Lalu kedua, Denny J.A. menerbitkan juga buku yang berjudul "Kutunggu di Setiap Kamis,” (2014). Puisi esainya ini menggali kisah orang-orang yang hilang dalam sejarah Indonesia sejak tahun 1965 sampai 1998.

Link Kutunggu di Setiap Kamis 

Setiap hari Kamis itu puluhan ibu-ibu, bapak-bapak, laki dan perempuan berdemonstrasi di depan istana negara di Jakarta dengan membawa payung hitam. Mereka mencari keluarga mereka yang hilang. Denny JA pun menggali kisah di balik peristiwa hilangnya seorang aktivis di tahun 1998.

Baca Juga: Hasil Survei LSI Denny JA Dijadikan Rujukan Pilkada NTB oleh Golkar

Buku puisi esai Denny JA yang ketiga menggali kisah-kisah yang lebih filosofis. Judulnya Roti Untuk Hati (2015)

Link Baca Roti Untuk Hati 

Ini kisah-kisah yang lebih filosofis. Ia menggambarkan perjalanan individu mencari meaning of life. Ia menggali kisah-kisah mengenai agama, seni hidup. Juga mengenai cara individu menemukan arti dan life callingnya.

Baca Juga: LSI Denny JA: 97 Persen Pemberitaan di Media Online tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan ke Ormas Keagamaan Bernada Netral

Buku puisi esai keempat Denny berjudul “Jiwa Yang Berzikir,” (2018). Puisi esai ini lebih menggali  ayat-ayat kitab suci Al-Quran. Memang puisi Jiwa Yang Berzikir ini dibuatnya sepenuh bulan Ramadan. 

Link Baca Jiwa Yang Berzikir

Denny JA mencoba menyusuri 30 juz Al-Quran, mencari apa intisari dari juz itu. Lalu ia padukan dengan kisah-kisah sejarah yang pernah terjadi, tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh negeri. 

Baca Juga: 4 Lukisan Denny JA Artificial Intelligence The Harmony of Religions

Buku puisi esainya yang kelima judulnya adalah “Jeritan Setelah Kebebasan,” (2022). Buku ini mengenai aneka konflik primordial yang terjadi setelah reformasi. 

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
Sumber: Kiriman

Berita Terkait