DECEMBER 9, 2022
Internasional

Terbongkar, Turki Siarkan Kekejaman Israel yang Dibungkam Media Barat

image

ENTERTAINMENTABC.COM - Turki berkomitmen untuk terus menyebarkan laporan serangan Israel ke seluruh dunia meski mendapat tekanan besar dari media dan pemerintah Barat.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Komunikasi Fahrettin Altun pada Selasa 8 Oktober.

"Kami akan terus mengungkap dan menentang kejahatan yang didiamkan oleh jaringan global, sementara hampir 200 jurnalis terbunuh di Gaza," ujar Altun, tegas.

Baca Juga: Kemlu RI HImbau WNI Hindari Perjalanan ke Lebanon, Iran, dan Israel! Inilah Daftar Lengkap Nomor Bantuan

Altun menekankan bahwa, meskipun serangan Israel didukung media Barat, Turki tetap menjaga saluran komunikasi terbuka di Gaza, Tepi Barat, Yerusalem, dan Lebanon untuk memastikan bahwa dunia mengetahui kebenaran yang terjadi di lapangan.

“Sejak 7 Oktober, Israel telah membunuh hampir 200 jurnalis di Gaza, termasuk reporter Anadolu, Hasan Hamad, yang sengaja diserang saat memotret serangan udara,” tambah Altun, menegaskan bahwa Turki akan terus melaporkan kejahatan perang Israel.

Selain itu, Altun menyinggung aksi protes jurnalis Gaza, Salman Al-Bashir dari Palestine TV, yang melepaskan rompi persnya saat siaran sebagai bentuk perlawanan atas pembunuhan jurnalis.

Baca Juga: Iran Tekankan Prioritas Gencatan Senjata Gaza Sambil Mengantisipasi Tindakan Balasan Terhadap Israel

"Kebenaran tidak akan terkubur. Israel akan terus menghadapi kenyataan dari kejahatan perangnya," ujarnya lantang.

Di tengah serangan brutal Israel yang terus berlangsung sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Altun menegaskan bahwa Turki tetap berkomitmen untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan.

Ia menambahkan, "Kami akan terus melaporkan dan memastikan dunia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi."

Baca Juga: Sidang Parlemen Eropa Memanas: Israel Disebut 'Teroris' dan Dituntut Embargo Senjata

Altun menutup dengan pernyataan bahwa Turki, di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan, berusaha untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di kawasan ini, sambil tetap memperjuangkan keadilan bagi mereka yang tertindas.

Hingga kini, hampir 42 ribu orang telah tewas, mayoritas perempuan dan anak-anak, dan hampir 97.600 lainnya terluka.***

Berita Terkait