DECEMBER 9, 2022
Internasional

Dunia Beraksi, Upaya Internasional Hentikan Serangan Israel ke Lebanon Makin Gencar

image

ENTERTAINMENTABC.COM - Penjabat Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, mengungkapkan bahwa negara-negara Arab dan internasional terus berupaya menghentikan serangan Israel yang sedang berlangsung di Lebanon.

Pada Rabu, Mikati menyatakan bahwa meskipun Israel bersikap keras kepala, upaya diplomatik masih berjalan aktif.

Ia menegaskan bahwa pihak-pihak yang berpikir upaya diplomatik telah terhenti adalah keliru.

Baca Juga: Polandia Imbau Warganya Hindari Perjalanan ke Lebanon, Israel, dan Iran di Tengah Situasi Tidak Stabil

Menurut Mikati, pemerintah Lebanon tetap berkomunikasi dengan mitra internasional untuk mencari solusi.

Mikati menekankan bahwa mitra Lebanon dari negara-negara Arab dan asing sedang bekerja keras menekan Israel untuk menyepakati gencatan senjata.

Tujuannya, agar negosiasi terkait langkah politik utama, termasuk Resolusi PBB 1701, dapat segera dibahas.

Baca Juga: Maskapai Hentikan Penerbangan ke Israel dan Lebanon di Tengah Ketegangan Timur Tengah

Resolusi PBB 1701, yang diadopsi pada 11 Agustus 2006, menyerukan penghentian total konflik antara Lebanon dan Israel.

Resolusi ini juga mengatur pembentukan zona demiliterisasi antara Blue Line (batas antara Lebanon dan Israel) dan Sungai Litani, di mana hanya tentara Lebanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) yang diperbolehkan memiliki senjata dan peralatan militer.

Selain itu, Mikati mengungkapkan bahwa serangan Israel telah menyebabkan krisis pengungsian besar-besaran di Lebanon, menciptakan tantangan serius bagi pemerintah.

Baca Juga: Kemlu RI HImbau WNI Hindari Perjalanan ke Lebanon, Iran, dan Israel! Inilah Daftar Lengkap Nomor Bantuan

Sejak 23 September, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran dengan dalih menargetkan Hizbullah.

Serangan ini telah menewaskan lebih dari 1.250 orang, melukai 3.618 lainnya, dan memaksa lebih dari 1,2 juta orang mengungsi dari rumah mereka.

Eskalasi ini merupakan lanjutan dari ketegangan lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah yang semakin meningkat.

Ketegangan ini terjadi setelah serangan Hamas tahun lalu di Gaza yang memicu reaksi brutal dari Tel Aviv.***

Berita Terkait