Kenapa Tiga Panda Lucu di Belgia Mendadak Harus Pulang ke China? Temukan Alasannya di Sini
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 24 Oktober 2024 14:00 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Tiga panda raksasa yang tinggal di kebun binatang Belgia, Pairi Daiza akan segera kembali ke China pada 10 Desember.
Pengumuman ini disampaikan oleh pihak taman pada 23 Oktober 2024, sebagai bagian dari perjanjian dengan Asosiasi Konservasi Margasatwa China.
Tian Bao yang lahir pada 2016, bersama si kembar Bao Di dan Bao Mei yang lahir pada 2019, akan segera berangkat ke rumah baru mereka di Basis Panda Raksasa Bifengxia.
Baca Juga: Rupiah Anjlok Investor Cemas Jelang Duel Trump vs Harris di Pilpres AS 2024
Tempat ini merupakan pusat penelitian sekaligus penangkaran panda di Kota Ya'an, Provinsi Sichuan, China barat daya.
Namun, hingga 11 November kamu masih bisa melihat panda-panda lucu ini di Pairi Daiza.
Setelah itu, mereka akan menjalani masa karantina sebagai persiapan sebelum pulang ke China.
Baca Juga: NEC dan Sinar Mas Land Bekerja Sama Hadirkan Teknologi Canggih untuk Mitigasi Perubahan Iklim
Menurut pernyataan resmi dari taman nasional, segala persiapan untuk keberangkatan mereka sudah berjalan lancar.
Pihak Pairi Daiza juga menegaskan bahwa mereka berusaha semaksimal mungkin agar para panda ini dapat berangkat dalam kondisi terbaik.
Sementara itu, orang tua dari ketiga panda tersebut Hao Hao dan Xing Hui akan tetap tinggal di Belgia.
Baca Juga: Jisoo BLACKPINK Resmi Jadi Duta Merek Tommy Hilfiger, Lihat Gaya Klasiknya di New York
Mereka akan terus menjadi bagian dari keluarga Pairi Daiza.
Sebagai informasi, perjanjian peminjaman panda ini dimulai pada 2013, memungkinkan kedua panda dewasa tinggal di Belgia selama 15 tahun.
Berdasarkan kesepakatan, anak-anak panda harus kembali ke China saat usia mereka mencapai empat tahun.
Tujuannya, untuk mendukung program penangkaran dan konservasi panda.
Meski begitu, kepulangan Tian Bao, Bao Di, dan Bao Mei sempat tertunda akibat pandemi COVID-19 yang membatasi perjalanan internasional.
Kini, setelah beberapa tahun penundaan, mereka akhirnya bisa kembali ke tanah kelahirannya di China.***