News
Jimly Asshiddiqie: Wisudawan Jangan Cari Kerja, Ciptakan Peluangmu Sendiri
Proses wisuda Universitas Pahlawan yang dihadiri Dewan Penyantunnya, Jimly Asshiddiqie (ANTARA)
ENTERTAINMENTABC.COM - Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) sekaligus Dewan Penyantun Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Jimly Asshiddiqie, mendorong para wisudawan untuk berani menjadi wirausahawan.
Dalam orasi ilmiah usai prosesi wisuda di Pekanbaru pada Sabtu, Jimly menekankan pentingnya membangun peluang kerja, bukan sekadar mencari pekerjaan.
Menurut Jimly Asshiddiqie, lulusan universitas seharusnya fokus menciptakan usaha di bidang yang mereka kuasai, sembari terus mengasah keterampilan kepemimpinan.
Baca Juga: Gen Z Hati-Hati! Inilah Kesalahan Fatal yang Bisa Menguras Dompetmu di Era Digital
“Anda adalah entrepreneur, bukan pegawai. Jadikan kerja sebagai ajang belajar menjadi pemimpin di bidang masing-masing,” jelasnya.
Jimly Asshiddiqie menambahkan bahwa para wisudawan perlu memiliki beberapa sikap dasar untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan, mulai dari bersikap inklusif hingga menghindari sikap eksklusif yang mementingkan diri sendiri.
Lebih lanjut, Jimly menggarisbawahi pentingnya berpikir kreatif dan inovatif.
Baca Juga: OJK Tingkatkan Perbankan Syariah demi Ekonomi Daerah, Ini Langkah Nyatanya
“Kreativitas dan inovasi adalah kunci. Ciptakan sesuatu yang baru dan terbuka terhadap inovasi,” tambahnya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak demi mencapai sinergi yang lebih baik.
Sementara itu, Rektor Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Amir Luthfi, memimpin langsung prosesi wisuda yang diikuti oleh 550 wisudawan.
Para wisudawan berasal dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari ahli madya hingga magister dan mewakili lima fakultas utama di Universitas Pahlawan.
Amir menjelaskan, hingga wisuda kali ini Universitas Pahlawan telah menghasilkan 8.764 alumni.
"Universitas kami terus berbenah untuk menjadi perguruan tinggi berkualitas yang berorientasi pada kewirausahaan, dengan harapan dapat diakui di tingkat nasional maupun internasional" tuturnya.***