DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Kurangi Gula Sejak Dini, Risiko Diabetes Turun Drastis Hingga 35%

image
Konsumen memilih minuman dalam kemasan di pusat perbelanjaan (ANTARA)

ENTERTAINMENTABC.COM - Pembatasan konsumsi gula sejak kecil ternyata bisa jadi langkah awal untuk mengurangi risiko diabetes dan hipertensi di masa depan.

Temuan ini didapat dari sebuah studi terbaru yang meneliti dampak pembatasan gula pada masa Perang Dunia II, seperti dilansir dari Medical Daily.

Penelitian ini menyebutkan bahwa membatasi asupan gula pada 1.000 hari pertama kehidupan mulai dari kehamilan hingga anak berusia dua tahun dapat menurunkan risiko diabetes hingga 35% dan hipertensi hingga 20%.

Baca Juga: Jenius! Siswa SMA Temukan Kacang Koro Sebagai Solusi Diabetes dan Malnutrisi

Ini menunjukkan bahwa awal kehidupan yang minim gula bisa memberikan efek kesehatan jangka panjang yang luar biasa.

Studi ini menggunakan data dari UK Biobank yang mencakup informasi medis, faktor genetik, dan gaya hidup.

Dengan membandingkan kesehatan orang dewasa yang lahir sebelum dan sesudah berakhirnya penjatahan gula pada masa perang, para peneliti menemukan perbedaan signifikan dalam risiko diabetes dan hipertensi.

Baca Juga: Diabetes Sebelum Usia 40 Tahun Bisa Lipatgandakan Risiko Kematian Dini

Menurut hasil studi yang dipublikasikan di jurnal Science, risiko kesehatan kronis menurun ketika ibu membatasi konsumsi gula saat hamil.

Lebih dari itu, risiko menurun lebih drastis lagi jika anak-anak hanya mengonsumsi rata-rata maksimal 40 gram atau sekitar delapan sendok teh gula per hari setelah lahir.

Penulis studi, Tadeja Gracner, mengatakan bahwa mempelajari efek jangka panjang konsumsi gula adalah tantangan besar.

Baca Juga: Pola Makan Ini Ternyata Bisa Bantu Kontrol Gula Darah Efektif untuk Diabetes, Dan Mudah Diikuti

“Berakhirnya penjatahan gula selama Perang Dunia II memberi kami eksperimen alami untuk memahami dampaknya selama 50-60 tahun,” katanya.

Temuan ini membuka mata kita akan pentingnya kebiasaan hidup sehat sejak dini, terutama dalam mengatur konsumsi gula agar generasi masa depan bisa hidup lebih sehat.***

Berita Terkait