Profil Natalius Pigai Menteri HAM di Kabinet Merah Putih, Perjalanan dari Tukang Parkir hingga Pejuang HAM
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 05 November 2024 08:00 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Profil Natalius Pigai sebagai Menteri HAM di Kabinet Merah Putih 2024-2029 kini menjadi sorotan publik.
Dalam pengumuman yang disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, ia resmi ditunjuk sebagai menteri yang bertanggung jawab untuk memajukan HAM di Indonesia.
Sebagai sosok yang berasal dari Papua, ia membawa pengalaman panjang dalam advokasi HAM, terutama dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat yang terpinggirkan.
Sebagai putra asli Papua, dalam Profil Natalius Pigai mencerminkan perjalanan yang penuh perjuangan dan dedikasi.
Ia lahir dan tumbuh di Paniai, Papua Tengah, dalam keluarga yang sederhana namun penuh semangat juang.
Pendidikan formalnya dimulai di Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa di Yogyakarta, di mana ia berhasil meraih gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan.
Selain itu, ia juga memperdalam keahlian dengan mengikuti berbagai pelatihan non formal di bidang kepemimpinan dan statistika.
Sebagai sosok inspiratif, Profil Natalius Pigai semakin menarik perhatian publik karena kisah hiduonya yang dimulai dari pekerjaan sebagai tukang parkir.
Dengan tekad kuat, ia kemudian merintis karier sebagai ASN, dari tenaga honorer hingga PNS.
Baca Juga: Profil AHY, Sang Menteri Infrastruktur Berprestasi dengan Karier Militer Gemilang dan Harta Miliaran
Di media sosialnya, ia kerap membagikan perjalanan hidupnya, menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah mengejar mimpi meski dari titik terendah.
Perjalanan kariernya semakin berkembang ketika ia ditunjuk sebagai staf khusus di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada 1999-2004.
Karena pengalamannya, ia mulai dikenal luas sebagai pejuang HAM.
Sebagai moderator dialog interaktif di TVRI, ia membahas isu-isu penting, termasuk hak-hak dasar bagi masyarakat yang terpinggirkan.
Dedikasinya dalam advokasi HAM juga tercermin dari keterlibatannya di Yayasan Sejati, sebuah organisasi yang fokus pada hak-hak kelompok marjinal di Indonesia.
Dengan rekam jejak panjangnya, kini ia menjadi contoh nyata sosok yang berkomitmen kuat dalam memperjuangkan HAM bagi masyarakat luas, terutama yang berada di daerah-daerah terpencil.
Setelah resmi dilantik sebagai Menteri HAM, ia langsung bergerak cepat.
Natalius Pigai mengajukan usulan kenaikan anggaran Kementerian HAM dari Rp64 miliar menjadi Rp20 triliun yang ia nilai penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar.
Menurutnya, anggaran tambahan ini akan dimanfaatkan untuk menjalankan berbagai program, termasuk pendidikan HAM bagi generasi muda di desa-desa.
Ia juga memaparkan bahwa program sadar HAM yang diusulkan bertujuan untuk menanamkan pemahaman HAM di kalangan anak muda, khususnya yang berada di pedesaan.
Ia berharap program ini dapat mencetak generasi yang lebih sadar akan hak asasi manusia dan mampu menjaga serta memperjuangkan hak-hak mereka.
Sebagai Menteri HAM di Kabinet Merah Putih, ia merupakan sosok inspiratif yang lahir dari perjalanan panjang penuh tantangan.
Dengan pengalaman dan dedikasi yang ia miliki, ia siap menghadapi tanggung jawab besar untuk memastikan HAM masyarakat Indonesia semakin terlindungi.***