Hidup Hemat Sebagai Protes Kenaikan PPN 12 Persen, Apakah Bisa Mengguncang Ekonomi Indonesia?
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 22 November 2024 09:20 WIB

ENTERTAINMENTABC.COM - Konsumsi Rumah Tangga Terancam, Ekonomi Bisa Melemah Kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% mulai memicu gelombang protes unik di media sosial dan ramai untuk lakukan frugal living.
Salah satu bentuknya adalah seruan untuk hidup hemat atau frugal living.
Namun, dengan frugal living ini dianggap bisa menjadi bumerang bagi perekonomian Indonesia.
Baca Juga: PPN Naik 12 Persen, Netizen Gaungkan Boikot Pemerintah Lewat Frugal Living
Direktur Pengembangan Big Data dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, memperingatkan bahwa penurunan konsumsi rumah tangga akibat gaya hidup hemat dapat memperburuk kondisi ekonomi.
"Konsumsi kita sekarang sudah melambat di angka 4,9% secara tahunan.
Kalau protes ini terus meluas, angka tersebut bisa turun ke 4,8% atau bahkan lebih rendah, tergantung momentum.
Baca Juga: Tren Istilah Gaul Gen Alpha, Wajib Tahu Biar Nggak Kudet
Terlebih jika aksi ini terjadi di momen penting seperti hari raya," jelasnya.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2024 terkontraksi sebesar -0,48% dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq).
Secara tahunan, angka ini hanya tumbuh 4,91% (yoy), lebih lambat dibandingkan 4,93% di kuartal II-2024.
Baca Juga: Musim Hujan Datang, Ini Cara Sederhana Cegah DBD yang Wajib Kamu Tahu
Padahal, konsumsi rumah tangga selama ini menjadi mesin utama pendorong ekonomi domestik.