80 Ribu Kasus Judi Online Terungkap! Psikolog Sebut Gawai Bisa Hancurkan Masa Kecil Anak
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 23 November 2024 07:34 WIB

Kolaborasi ini akan memastikan bahwa perusahaan platform digital menerapkan kebijakan yang melindungi anak-anak dari paparan konten berbahaya.
Pemerintah juga diminta untuk meningkatkan psikoedukasi kepada masyarakat, mengembalikan peran media televisi sebagai sumber informasi yang edukatif, serta menyediakan saluran hiburan yang menyenangkan dan mendidik anak-anak.
Kasandra juga menyoroti pentingnya pengembangan hobi anak sejak dini agar energi mereka tersalurkan dengan baik.
Baca Juga: Meutya Hafid Tegas Lanjutkan Perang Lawan Judi Online, Angka Transaksi Capai Rp 600 Triliun
“Jika orangtua sibuk bekerja, anak-anak akan mencari cara untuk mendapatkan kesenangan instan. Jika tidak ada pembimbingan, mereka bisa terjerumus ke dalam aktivitas berbahaya,” kata Kasandra.
Selain itu, literasi digital juga harus diperkenalkan, baik kepada anak-anak maupun orang tua, untuk mengajarkan mereka tentang penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab.
Dengan edukasi yang tepat, diharapkan anak-anak dapat menghindari risiko yang ada di dunia maya.
Baca Juga: Prabowo Dukung Kemenkomdigi Bersihkan Aparat dari Praktik Judi Online
Kasandra juga mengingatkan bahwa judi online dapat sangat merusak kehidupan individu dan keluarga.
Penyalahgunaan judi sering kali membuat seseorang kehilangan kendali, mengganggu keuangan, bahkan mendorong perilaku kriminal.
“Penyakit psikologis seperti kecemasan, depresi, dan perilaku agresif sering muncul. Akibatnya, banyak individu yang terjebak dalam lingkaran buruk ini,” ujarnya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Minta Aparat Tindak Tegas Judi Online, Narkoba, dan Korupsi Tanpa Ragu
Menurut penelitian terbaru, kelompok usia 20-an adalah yang paling cepat berkembang dalam hal perjudian.