Profil Dyah Roro Esti Wakil Menteri Perdagangan Termuda di Kabinet Merah Putih dengan Segudang Prestasi
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 26 November 2024 09:00 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi melantik Dyah Roro Esti Widya Putri sebagai Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) di Kabinet Merah Putih 2024-2029.
Dengan usianya yang baru 31 tahun, Dyah Roro Esti Widya Putri mencatatkan diri sebagai wakil menteri termuda dalam Kabinet Merah Putih, menggantikan Jerry Sambuaga dari Partai Golkar.
Profil Dyah Roro Esti Widya Putri, lahir di Jakarta pada 25 Mei 1993, ia sudah menunjukkan kecemerlangannya sejak muda.
Ia menempuh pendidikan tinggi di beberapa universitas bergengsi dunia.
Ia berhasil meraih gelar MSc dalam Teknologi Lingkungan dengan fokus Manajemen Polusi dari Imperial College London melalui beasiswa LPDP.
Sebelumnya, ia juga menyelesaikan gelar Sarjana Ekonomi dan Sosiologi di Universitas Manchester serta kursus pascasarjana di Universitas Harvard.
Sebagai seorang ahli lingkungan, ia mendirikan Indonesian Energy and Environmental Institute (IE2I) bersama adiknya pada 2016.
Lembaga ini fokus pada meningkatkan kesadaran publik terhadap dampak perubahan iklim dan pemanasan global.
Memulai perjalanan politiknya melalui Partai Golkar, ia maju sebagai calon legislatif untuk daerah pemilihan Jawa Timur X dan berhasil terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024.
Di DPR, ia menjadi anggota Komisi VII yang menangani sektor energi, riset, teknologi, dan industri.
Ia juga memegang sejumlah posisi penting, seperti Wakil Ketua Dewan Pembina Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) dan Bendahara Umum MKGR.
Pada 2024, ia menerima MKD Award dari Mahkamah Kehormatan Dewan atas dedikasi dan etika kerjanya yang tinggi.
Sebagai Wakil Menteri Perdagangan, ia akan mendampingi Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk mengembangkan sektor perdagangan Indonesia.
Tugas yang menantinya mencakup hubungan dagang internasional, sengketa dagang di World Trade Organization (WTO), serta pengembangan industri gim lokal dan perdagangan digital.
Tak hanya itu, ia juga akan mendorong penguatan perdagangan berjangka komoditi agar mampu bersaing di pasar global.
Pengalaman dan latar belakangnya di sektor lingkungan diharapkan mampu membawa warna baru, terutama dalam mendorong perdagangan yang berbasis ekonomi hijau.
Ia juga dikenal sebagai pembicara aktif di forum internasional.
Pada 2024, ia diundang menjadi pembicara dalam pertemuan IMF-World Bank di Washington DC, di mana ia menekankan pentingnya mengembangkan ekonomi hijau untuk masa depan.
Sebagai sosok muda yang inspiratif, ia tak hanya mewakili generasi milenial, tetapi juga membawa semangat baru dalam transformasi sektor perdagangan Indonesia.***