Menurut Denny, langkah ini realisasi dari niat yang telah Denny JA tanam lebih dari tiga dekade lalu.

Ketika ia masih seorang mahasiswa dengan beasiswa di Pittsburgh University, Amerika Serikat, Denny sering menghabiskan waktunya di Carnegie Library.

Andrew Carnegie, seorang industrialis besar, mendanai pembangunan lebih dari 2.500 perpustakaan di seluruh dunia.

Baca Juga: Puisi Denny JA: Mereka Tak Terima Keyakinan yang Diberi Orangtuaku

Filosofinya sederhana namun mendalam: pengetahuan adalah kekayaan yang harus dibagikan.

Carnegie percaya bahwa dengan memberikan akses terhadap perpustakaan, ia membantu masyarakat memperbaiki nasibnya sendiri.

Denny JA, yang saat itu berada dalam kondisi ekonomi menengah bawah, merasa terinspirasi.

Baca Juga: Gus Miftah Dituduh Hina Yati Pesek, Begini Kronologi dan Responsnya yang Viral

Dalam satu momen, Denny merenung mendalam dan berdoa.

Dalam doa yang sunyi, ia berkata pada dirinya sendiri, “Jika suatu saat aku diberi rezeki, aku ingin melakukan sesuatu yang berharga, sesuatu yang memberi kembali rezeki itu kepada masyarakat luas.”

Namun, ia tak terbayang dari mana dana untuk itu? Selaku mahasiswa, hidupnya sangat sederhana.

Baca Juga: Tanggapan Gus Baha Soal Gus Miftah Viral, Fokus pada Hikmah Bukan Provokasi

Tanpa beasiswa, mustahil ia bisa sekolah hingga ke Amerika Serikat.