Ustaz Adi Hidayat Tolak Jadi Utusan Khusus Presiden, Klarifikasi Ini Bikin Heboh
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 12 Desember 2024 17:01 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Kabar mengejutkan soal Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjadi Utusan Khusus Presiden mendadak ramai diperbincangkan.
Namun, UAH langsung membantah isu tersebut melalui klarifikasi yang disampaikan di kanal YouTube Ustaz Adi Hidayat Official pada Rabu 11 Desember 2024.
Dalam video tersebut, Ustaz Adi Hidayat dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak pernah ditetapkan atau diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden.
Baca Juga: Tanggapan Gus Baha Soal Gus Miftah Viral, Fokus pada Hikmah Bukan Provokasi
"Isu yang beredar tentang pelantikan atau penunjukan saya sebagai stafsus presiden itu tidak benar," ujar UAH.
Ia menegaskan kembali bahwa tidak ada pelantikan maupun keputusan resmi terkait posisinya tersebut.
UAH juga menyebut bahwa ada banyak tokoh yang lebih pantas untuk mengemban tugas sebagai Utusan Khusus Presiden.
Baca Juga: Benarkah Gus Miftah Seorang Wali? Ustaz Derry Sulaiman Angkat Suara dengan Jawaban Mengejutkan
"Saya percaya, banyak orang yang lebih baik, lebih pantas, dan lebih berwawasan untuk mengisi posisi tersebut," tutur UAH dengan rendah hati.
Ia bahkan menyatakan bahwa pemerintah pasti memiliki kriteria tersendiri untuk memilih sosok yang tepat untuk posisi tersebut.
Kabar ini muncul setelah Gus Miftah resmi mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada 6 Desember 2024.
Baca Juga: Profil Ustaz Adi Hidayat Siap Gantikan Gus Miftah, Sosok yang Banyak Menginspirasi Generasi Milenial
Keputusan itu diambil tak lama setelah viralnya video kontroversial Gus Miftah yang dianggap menyinggung penjual es teh di sebuah pengajian di Magelang.
Setelah pengunduran diri Gus Miftah, nama UAH langsung disebut-sebut sebagai kandidat pengganti.
Sosok UAH dikenal masyarakat luas karena gaya dakwahnya yang sejuk dan santun.
Presiden Prabowo Subianto juga turut merespons kekosongan jabatan tersebut.
Ia mengatakan bahwa pemerintah akan mencari pengganti Gus Miftah.
"Nanti kita cari ya, nanti kita cari," ungkap Prabowo singkat.
Namun, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, memberikan pandangan berbeda.
Ia menyebut bahwa posisi Utusan Khusus Presiden bukanlah jabatan wajib, sehingga boleh diisi ataupun dibiarkan kosong.
Meski UAH sudah membantah rumor yang beredar, penggemar tetap penasaran siapa yang akan menggantikan posisi tersebut.
Dengan perhatian publik yang besar, siapapun penggantinya akan menghadapi tantangan besar untuk menjaga kerukunan beragama di Indonesia.*