DECEMBER 9, 2022
News

Gus Miftah Mundur, Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Tak Gantikan Posisi Utusan Khusus Presiden

image
Kolase Gus Miftah dan Ustadz Adi Hidayat ( X)

ENTERTAINMENTABC.COM - Kabar mengejutkan datang dari Gus Miftah, yang memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. 

Keputusan Gus Miftah ini diambil usai viralnya video ceramahnya yang dianggap menghina penjual es teh beberapa waktu lalu.

Tak lama setelah pengunduran diri Gus Miftah nama Ustaz Adi Hidayat (UAH) langsung disebut-sebut sebagai pengganti potensial. 

Baca Juga: Benarkah Gus Miftah Seorang Wali? Ustaz Derry Sulaiman Angkat Suara dengan Jawaban Mengejutkan

Media sosial dan grup WhatsApp ramai dengan ucapan selamat kepada UAH. Namun, benarkah kabar tersebut?

Melalui video klarifikasi di kanal YouTube Adi Hidayat Official pada Selasa 10 Desember 2024, UAH membantah keras isu tersebut. 

Ia menegaskan bahwa kabar penunjukan dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden adalah tidak benar.

Baca Juga: Profil Ustaz Adi Hidayat Siap Gantikan Gus Miftah, Sosok yang Banyak Menginspirasi Generasi Milenial

“Isu tentang penetapan atau pelantikan saya sebagai Staf Khusus Presiden itu tidaklah benar,” ujar UAH.

Ia juga merasa banyak tokoh yang lebih pantas untuk mengemban posisi tersebut.

“Saya yakin ada banyak orang yang lebih baik, lebih pantas, dan lebih berwawasan untuk posisi itu. 

Baca Juga: Kontroversi Video Gus Miftah, Apakah Clara Shinta Jadi Penyebab Penjual Es Viral?

Presiden pasti akan memilih sosok terbaik,” tambahnya.

Meskipun tidak menjadi bagian dari Kabinet Merah Putih, UAH menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi umat dan masyarakat.

“Saya akan tetap istiqamah melakukan kebaikan bersama-sama, mendukung program-program positif yang membawa keadilan sosial dan manfaat bagi negeri ini,” kata UAH.

Ia juga membuka diri untuk memberikan masukan kepada pemerintah jika diperlukan, dengan cara yang proporsional dan konstruktif.

Di sisi lain, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menjelaskan bahwa posisi Utusan Khusus Presiden tidak wajib untuk segera diisi.

“Posisi itu boleh diisi, boleh juga tidak diisi,” jelas Dasco.

 Ia menambahkan bahwa jabatan ini dibuat karena Gus Miftah memiliki perhatian besar terhadap toleransi dan prasarana keagamaan di daerah.

Namun, dengan kosongnya jabatan ini, belum ada keputusan apakah Presiden Prabowo Subianto akan segera mencari pengganti.

Kini, masyarakat menunggu langkah Presiden Prabowo terkait kekosongan posisi tersebut. 

Apakah akan diisi dengan tokoh baru atau dibiarkan kosong, masih menjadi pertanyaan besar.*

Berita Terkait