DECEMBER 9, 2022
EntertainmentABC.com

Catatan Denny JA: Kutukan yang Diwariskan Turun Temurun

image
(Entertainmentabc.com)

Dalam kerangka ini, kesepian menjadi metafora universal, hadir dalam setiap individu dan generasi. Magical realisme memungkinkan narasi takdir dan kesepian diterjemahkan secara simbolis, seperti kota yang lenyap atau hujan bunga kuning, menciptakan resonansi emosional mendalam. 

Dengan mengaburkan batas realitas, genre ini memaksa pembaca merenungkan makna eksistensi di luar pengalaman sehari-hari.

-000-

Baca Juga: Denny JA Membuka Festival Puisi Esai: Penting Memadukan Isu Sosial dan Puisi

Lama saya terdiam di tengah film. Ia mengajak saya merenung soal takdir dan rasa kesepian. Seolah sebebas apa pun dan sehebat apa pun kita melangkah, takdir dan rasa sepi selalu datang.

Tentu saja umumnya film tak bisa mengangkat keseluruhan kekayaan novel aslinya.

Serial 100 Years of Solitude di Netflix memang telah berusaha mengadaptasi mahakarya Gabriel García Márquez. Namun tak bisa menghadirkan keseluruhan kedalaman novel asli. 

Baca Juga: Geger KPK Tetapkan Tersangka Korupsi Dana CSR Bank Indonesia, Ruang Kerja Gubernur Ikut Digeledah

Meski secara visual memukau, serial ini menyederhanakan narasi yang kompleks, mengubah refleksi mendalam Márquez tentang waktu, takdir, dan kesepian menjadi drama yang mudah dicerna. 

Realisme magis, yang menjadi jiwa novel ini, terasa dekoratif daripada organik, kehilangan harmoni antara mitos dan realitas. 

Karakter yang begitu kaya dalam sastra, direduksi hingga kehilangan kedalaman emosionalnya. Dengan ambisi besar, serial ini lebih mengutamakan aksesibilitas daripada keaslian.

Baca Juga: Denny Sumargo Bilang Ryu Seung Ryong Puji Film 2nd Miracle in Cell No .7 : Awesome, Beautiful

Ini adaptasi yang indah namun kurang mendalam dari eksplorasi abadi Márquez tentang siklus kehidupan manusia.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7

Berita Terkait