Catatan Denny JA: Kutukan yang Diwariskan Turun Temurun
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 28 Desember 2024 08:44 WIB
Saya sendiri membaca berkali- kali beberapa bagian novel ini untuk mengerti esensinya. Juga membaca review atas novel itu.
Hadirnya serial film berdasarkan novel itu segera menjadi favorit. Selama 8 jam, dalam dua hari, saya kalahkan kegiatan lain, fokus hanya menonton serial ini saja.
-000-
Baca Juga: Denny JA Membuka Festival Puisi Esai: Penting Memadukan Isu Sosial dan Puisi
Terhidanglah perjalanan keluarga Buendía di kota fiktif Macondo. Ini kota yang didirikan oleh pasangan José Arcadio Buendía dan Úrsula Iguarán.
Dari generasi ke generasi, keluarga ini mengalami siklus kebahagiaan dan tragedi, cinta dan pengkhianatan, kemakmuran dan kehancuran.
José Arcadio Buendía dan Úrsula Iguarán, pasangan penuh idealisme, memimpin sekelompok kecil untuk meninggalkan kampung halaman. Mereka terobsesi membangun kota baru bernama Macondo di tengah hutan belantara.
Baca Juga: Geger KPK Tetapkan Tersangka Korupsi Dana CSR Bank Indonesia, Ruang Kerja Gubernur Ikut Digeledah
Mereka berharap dapat menciptakan masyarakat utopis yang bebas dari dosa masa lalu. Namun, bayang-bayang kutukan keluarga terus menghantui mereka.
Ibu Úrsula memperingatkan bahwa keturunan mereka mungkin lahir dengan ekor babi sebagai tanda dosa inses. José dan Úrsula adalah sepupu. Masih ada ikatan darah keluarga di antara mereka.
Meskipun ketakutan itu tidak terwujud secara harfiah, penderitaan muncul dalam bentuk lain. Anak-anak mereka mewarisi obsesi dan kesepian yang mendalam.
Baca Juga: Denny Sumargo Bilang Ryu Seung Ryong Puji Film 2nd Miracle in Cell No .7 : Awesome, Beautiful
Kolonel Aureliano Buendía, salah satu putra mereka, menjadi pejuang revolusi yang terasing, menghabiskan hari-harinya membuat ikan emas dalam kesendirian.