Waspada Brain Rot, Bahaya Konsumsi Konten Receh Berlebihan di Media Sosial
- Penulis : Mila Karmila
- Senin, 30 Desember 2024 08:00 WIB
Dalam budaya digital, konsumsi konten semacam ini sering dianggap lucu, tetapi tanpa disadari bisa merusak kesehatan mental dan produktivitas.
Kabar baiknya, otak manusia memiliki kemampuan luar biasa yang disebut neuroplastisitas.
Menurut Taufiq Pasiak, seorang ahli neurosains dan CEO Sekolah Otak Indonesia, otak dapat pulih dari brain rot jika diberikan rangsangan yang tepat.
Baca Juga: Tren Istilah Gaul Gen Alpha, Wajib Tahu Biar Nggak Kudet
"Pada dasarnya, brain rot bisa disembuhkan karena otak memiliki sifat neuroplastisitas," jelasnya.
Neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk mengubah struktur dan fungsinya sebagai respons terhadap pengalaman baru.
Dengan mengurangi konsumsi konten berkualitas rendah dan menggantinya dengan aktivitas yang merangsang otak, seperti membaca atau belajar hal baru, kemampuan otak dapat pulih secara perlahan.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Gen Z Suka Banget Pakai Fitur Do Not Disturb (DND) di Smartphone Mereka
Bagaimana cara mencegahnya?
Agar tidak terjebak dalam istilah ini, kamu bisa mencoba langkah-langkah berikut:
1. Batasi waktu di media sosial: Tetapkan batas waktu untuk konsumsi konten daring.
Baca Juga: Tips Atur Keuangan untuk Gen Z, Hemat, Investasi, dan Hindari Boros
2. Pilih konten berkualitas: Fokus pada konten yang edukatif dan memberikan nilai tambah.