“Pernah dengar hadis ini? ‘Siapa yang sholat di malam Jumat antara isya hingga fajar, membaca surah tertentu, akan diampuni dosa-dosanya dan dibebaskan dari neraka.’ Itu hadis palsu,” tegas UAH. Menurutnya, bahkan dalam kitab-kitab hadis palsu sekalipun, riwayat ini tidak ditemukan.

Tidak hanya itu, UAH juga menyebut hadis palsu lainnya tentang puasa di bulan Rajab. 

“Pernah dengar soal sungai Rajab di surga? Katanya, siapa yang puasa sehari di bulan Rajab akan menikmati air dari sungai itu. Lagi-lagi, ini hadis palsu. Bahkan kitab primer pun tidak mencatatnya,” tambahnya.

Baca Juga: Tersangka Kiai Ponpes Kuningan, Fakta Mengerikan di Balik Pencabulan Santriwati

Pesan pentingnya, umat Islam perlu lebih berhati-hati dalam menerima informasi keagamaan. 

Jangan mudah percaya tanpa memastikan sumbernya. 

Rajab tetap menjadi bulan mulia, tetapi pastikan amalan yang dilakukan berlandaskan dalil yang sahih.

Baca Juga: 3 Negara yang Pernah Melarang Perayaan Tahun Baru: Alasan, Sejarah, dan Fakta Menariknya

Sebagai generasi muda, yuk, lebih cermat dalam beribadah dan terus belajar memahami agama dengan benar. 

Rajab adalah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi pastikan ibadah kita sesuai ajaran yang benar.

Amalkan ibadah yang dianjurkan di bulan Rajab, seperti puasa, sedekah, dan istighfar. 

Baca Juga: Denny JA: Malam Tahun Baru Selayaknya Menjadi Hari Raya Semua Manusia

Namun, hindari hadis-hadis palsu yang bisa menyesatkan.