DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Sebagai Imigran, Ia Masih Luka

image
Ilustrasi (Istimewa)

Apalagi, bukan Muslim.

Namun kebenaran terlambat datang, seperti hujan yang turun setelah api memakan segalanya.

-000-

Baca Juga: Catatan Denny JA: Di Balik Buku Demokrasi dengan Rekor Terbanyak 221 Penulis

Ahmad, seorang imam muda, berjalan di reruntuhan mimpi.

Masjidnya sunyi, jemaatnya bersembunyi.

“Imigran!” mereka teriaki dia, seakan nama itu dosa yang tak terampuni.

Baca Juga: Denny JA: Anak-anak Perlu Belajar dari Kolonel Sanders yang Miskin tapi Sukses Dirikan Kentucky Fried Chicken

Mata anak-anak Ahmad dipenuhi takut.

Setiap langkah adalah jejak luka, setiap pintu yang diketuk adalah ancaman, setiap malam adalah mimpi buruk yang tak usai.

-000-

Baca Juga: Orasi Denny JA: Pentingnya Mengawinkan Isu Sosial dan Puisi

Media sosial, sang penjaja ilusi, menjual kebencian demi sebuah klik, memahat prasangka dengan tangan algoritma, memecah manusia menjadi potongan-potongan kecil yang saling menikam dalam gelap.

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait