DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Trusmi Kampung Batik Cirebon yang Jadi Destinasi Wisata Populer, Ini Sejarah dan Motif Uniknya

image
Kawasan Batik Trusmi Cirebon (Instagram @explorecirebon)

ENTERTAINMENTABC.COM- Sejarah Batik Trusmi, kampung batik yang terletak di Desa Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, telah lama menjadi tujuan utama bagi wisatawan yang ingin membeli batik asli kota udang ini. 

Di Batik Trusmi, pengunjung dapat menemukan beragam motif batik khas Cirebon yang sudah dikenal luas, serta menyaksikan langsung proses pembuatan batik yang telah diwariskan turun-temurun.

Menurut Raden Chaidir Susilaningrat, seorang pegiat budaya Cirebon, kerajinan Batik Trusmi sudah ada sejak zaman Ki Buyut Trusmi, salah satu tokoh yang memperkenalkan batik di kawasan ini. 

Baca Juga: Misteri Penyebab Kebakaran Grage Mall, Panel Aluminium Diduga Jadi Biang Kerok?

Keahlian membatik yang diwariskan dari generasi ke generasi kini tetap bertahan dan semakin berkembang, menjadikan Trusmi sebagai pusat batik kota udang ini yang terkenal hingga ke mancanegara.

“Trusmi selama ini dikenal sebagai kampungnya perajin batik Cirebon,” kata Chaidir, menjelaskan bahwa kerajinan batik di Trusmi telah ada sejak wilayah ini dibuka oleh Mbah Kuwu Cirebon, yang merupakan asal muasal kota ini sebelum menjadi keraton.

Kini, tidak hanya Trusmi, tetapi juga desa-desa sekitar seperti Trusmi Kulon, Trusmi Wetan, dan Gamel, berkembang menjadi kampung pembatik. 

Baca Juga: Patrick Kluivert Wajib Adaptasi Cepat, Kata Bung Kus: Ini yang Harus Dilakukan

Berdasarkan data, ada sekitar 1.435 perajin batik yang tersebar di desa-desa ini yang memproduksi berbagai jenis batik, mulai dari kemeja, selendang, hingga bahan blus dan kimono. 

Masyarakat lokal pun semakin kreatif dalam memperluas pasar batik mereka ke berbagai wilayah.

Motif batik di Trusmi terkenal dengan dua jenis utama, yaitu motif keraton dan motif pesisiran. 

Baca Juga: Drama Korea When The Phone Rings Tuai Kontroversi, Warganet Desak Boikot

Motif keraton terinspirasi dari ornamen dan simbol yang ada di keraton, seperti motif Siti Inggil dan Singa Barong yang dulunya hanya digunakan oleh kalangan keraton. 

Halaman:
1
2

Berita Terkait