DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Trusmi Kampung Batik Cirebon yang Jadi Destinasi Wisata Populer, Ini Sejarah dan Motif Uniknya

image
Kawasan Batik Trusmi Cirebon (Instagram @explorecirebon)

Di sisi lain, motif pesisiran lebih dinamis dan bebas, sering kali terinspirasi dari alam, seperti ikan dan bunga.

Seiring berjalannya waktu, Trusmi juga menyerap pengaruh budaya Tionghoa yang memperkenalkan motif-motif baru seperti mega mendung yang kini menjadi ciri khas batik Cirebon.

Dulu, batik hasil Trusmi dijual secara tradisional, dari toko ke toko dan pasar ke pasar. 

Baca Juga: Misteri Penyebab Kebakaran Grage Mall, Panel Aluminium Diduga Jadi Biang Kerok?

Namun, dengan adanya dukungan pemerintah dalam mempromosikan sektor pariwisata, Trusmi kini telah memiliki showroom-showroom batik yang berkembang pesat, menggantikan cara penjualan tradisional yang lebih terbatas.

Namun, meskipun industri batik semakin berkembang, kesenjangan antara pembatik dan pemilik modal masih terasa. 

Chaidir menekankan pentingnya intervensi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pembatik tradisional dan memastikan mereka mendapatkan hasil yang adil dari keahlian yang mereka miliki.

Baca Juga: Patrick Kluivert Wajib Adaptasi Cepat, Kata Bung Kus: Ini yang Harus Dilakukan

Lutfiyah Handayani, pemilik Batik Samida, mengenang masa kejayaan koperasi batik Budi Tresna yang dulunya menjadi tempat berkumpul bagi banyak perajin batik di Trusmi. 

Meskipun koperasi itu kini semakin memudar, hingga tahun 90an, banyak pembatik yang masih mendapat keuntungan dari koperasi tersebut, termasuk mendapatkan bagian mukena.

Trusmi kini tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga menjadi bagian penting dari sektor pariwisata Cirebon yang terus berkembang, menarik perhatian wisatawan untuk mengapresiasi warisan budaya yang luar biasa ini.***

Baca Juga: Drama Korea When The Phone Rings Tuai Kontroversi, Warganet Desak Boikot

 

Halaman:
1
2

Berita Terkait