Melalui puisi esai, Denny membahas berbagai isu penting seperti diskriminasi agama dan pernikahan anak.

Genre ini berkembang pesat dan melahirkan ratusan penulis yang terinspirasi untuk mengangkat isu-isu sosial dalam karya mereka.

Bagi generasi muda, puisi esai adalah bukti bahwa seni bisa menjadi alat perubahan.

Baca Juga: 76,3 Persen Publik Tolak Gagasan Kepala Daerah Dipilih DPRD, Begini Reaksi Warga di Media Sosial

Di era digital, Denny JA memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan ide-idenya.

Pada 2014, majalah TIME bahkan menempatkannya dalam daftar 30 tokoh paling berpengaruh di Internet.

Melalui konten kreatif di media sosial, Denny berhasil membentuk opini publik dan menciptakan ruang diskusi tentang isu-isu penting.

Baca Juga: Apakah Nabi Itu Terbatas? Perspektif Denny JA yang Menggugah Pemikiran tentang Sains, Agama, dan Kehidupan Modern

Hal ini menjadi inspirasi bagi generasi Z dan milenial yang ingin memanfaatkan teknologi untuk membawa dampak positif.

Satrio Arismunandar menyimpulkan bahwa Denny JA adalah sosok yang mampu menggabungkan seni, sains, dan teknologi untuk menciptakan dampak sosial yang luas.

Dalam usianya yang ke-62, ia terus menjadi inspirasi bagi generasi muda dengan visi multidimensi yang melampaui batas disiplin.

Baca Juga: Perjalanan Hidup Denny JA Sang Jenius Multidimensional yang Mengubah Wajah Politik, Sastra dan Spiritualitas Indonesia

"Denny JA menunjukkan bagaimana kreativitas dan inovasi dapat menjadi alat untuk menciptakan perubahan besar," tutup Satrio.