Catatan Denny JA: Spiritualitas di Era Artificial Intelligence
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 23 Januari 2025 15:00 WIB

Di Indonesia, dengan segala keragamannya, forum ini menawarkan ruang lintas iman yang melampaui ritual formal agama.
Bahai, Ahmadiyah, Syiah, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Brahma Kumaris, hingga Penghayat Kepercayaan hadir bukan untuk membicarakan perbedaan, melainkan untuk menggali esensi yang sama.
Agama, dalam kebersamaan ini, menjadi puisi semesta.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA : Derita Rakyat Akibat Rusaknya Lingkungan Hidup
Sebuah ruang terbuka di mana dinding pemisah runtuh, menyisakan cinta, pengertian, dan kebijaksanaan kolektif.
Prinsip-prinsip Esoterika semakin menguatkan jalan ini.
Persamaan kita sebagai Homo sapiens lebih tua dari agama.
Baca Juga: Puisi Denny JA: Ibu Muslimah Mengantar Putranya Menjadi Pendeta
Dilihat dari kelahiran nabinya, agama yang kini dominan baru muncul 1500- 3000 tahun lalu.
Sementara homo sapiens sudah hidup sejak 300 ribu tahun lalu.
Artinya agama yang kini dominan baru hadir satu persen di ujung sejarah homo sapiens.
Baca Juga: Denny JA, Seorang Jenius Modern Asal Indonesia
Dalam 99 persen sejarah manusia, sebelum kitab ditulis, kita sudah hidup dalam kebersamaan, saling mencintai dan saling mengenal.