DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Menyusui Bisa Jadi Tantangan? Inilah Rahasia dari Bidan Jamilatus Sadiyah untuk ASI Lancar

image
Ilustrasi - Ibu menyusui bayinya. (Pexels/Alina Matveycheva).

ENTERTAINMENTABC.COM - Proses menyusui sering kali penuh tantangan, terutama jika ibu tidak mempersiapkan diri sejak awal dan kurang percaya diri.

Bidan dan pendiri Bumilpamil, Jamilatus Sadiyah, mengungkapkan bahwa kunci utama dalam menyusui adalah "suplai demand."

Semakin sering bayi disusui, semakin banyak ASI yang diproduksi. Dan, jika ibu tetap relaks dan tenang, ASI akan lebih mudah keluar.

Baca Juga: Gelas Kaca: Karya Terbaru John De Rantau yang Membuat Aktris dan Aktor Terpesona

Sering kali, ibu merasa tidak percaya diri dan khawatir ASI tidak cukup untuk bayi.

Hal ini bisa terjadi karena perlekatan yang kurang tepat. Perlekatan yang salah dapat menyebabkan puting ibu lecet, membuat bayi tidak bisa menyusui secara optimal, dan akhirnya berat badan bayi sulit naik.

Konselor laktasi ini juga menjelaskan bahwa stres pada ibu bisa menurunkan produksi ASI.

Baca Juga: Frederika Cull: Emosi Penonton Menunjukkan Keberhasilan Peran di Gelas Kaca dan Pentingnya Memisahkan Dunia Layar

Hormon prolaktin, yang berperan penting dalam produksi ASI, bisa turun jika ibu merasa tertekan. 

Jamilatus Sadiyah juga menambahkan bahwa kualitas ASI tidak bergantung pada makanan yang dimakan ibu.

ASI menyesuaikan diri dengan kebutuhan bayi secara dinamis.

Baca Juga: Raihaanun dan Imelda Therinne Menilai Persahabatan yang Mereka Lakoni dalam Serial Terbaru Gelas Kaca

Salah satu metode unik adalah "baby spit back wash," di mana air liur bayi bercampur dengan ASI dan masuk kembali ke dalam tubuh ibu.

Proses ini membantu tubuh ibu mengeluarkan ASI yang tepat sesuai dengan kebutuhan bayi.

ASI adalah zat hidup yang berubah sesuai dengan kondisi bayi. Misalnya, ketika bayi sakit, ASI akan penuh dengan antibodi.

Saat bayi tumbuh, ASI juga akan menyesuaikan kandungan protein dan lemaknya untuk mendukung perkembangan bayi.

Kolostrum, ASI pertama yang keluar, sangat penting. Mengandung antibodi dan protein tinggi, kolostrum mendukung daya tahan tubuh dan perkembangan otak si kecil. 

Agar proses menyusui berjalan lancar, Jamilatus Sadiyah merekomendasikan agar ibu dan bayi berada dalam satu kamar.

Selain itu, ibu perlu belajar perlekatan yang tepat dengan bantuan konselor laktasi.

Latihan relaksasi juga penting untuk mengurangi stres dan kekhawatiran yang bisa menghambat produksi ASI.

Jamilatus Sadiyah juga menekankan pentingnya dukungan dari keluarga dan pasangan.

Mereka sebaiknya memahami anatomi dan fisiologi menyusui sehingga bisa membantu ibu jika menghadapi kesulitan. 

Terakhir, Jamilatus Sadiyah menyarankan untuk mengikuti tujuh kontak penting menurut WHO: mulai dari kehamilan 28 minggu hingga 36 minggu, memastikan ASI siap keluar, melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

Selanjutnya  menyusui secara konsisten dari hari pertama hingga empat minggu pasca persalinan. 

Dengan tips ini, ibu bisa lebih siap menghadapi tantangan menyusui dan memberikan yang terbaik untuk si kecil.***

Berita Terkait