DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Pelestarian Budaya Melalui Pertunjukan Kesenian

image
Representasi dari karakter antagonis Topeng Klana yang menyeramkan.dalam pertunjukan Tari Topeng Cirebon. (Instagram/@anjungan_jawabarat)

ENTERTAINMENTABC.COM - Tari Topeng Cirebon merupakan salah satu warisan budaya yang penting dalam sejarah perkembangan seni pertunjukan yang ada di Cirebon.

Sebagai bagian dari pelestarian budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad, Tari Topeng Cirebon memiliki gabungan antara teater, musik, dan tari dengan penggunaan topeng yang menyimpan berbagai macam makna.

Berawal dari pengaruh budaya Hindu-Buddha yang dibawa ke Nusantara pada masa kerajaan-kerajaan kuno, kesenian Tari Topeng Cirebon juga dimanfaatkan sebagai alat penyebaran agama Islam Khususnya di wilayah Cirebon.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Unik Nadran Cirebon, Pengungkapan Rasa Syukur dan Upaya Mempertahankan Kebudayaan Lokal

Pada dasarnya, Tari Topeng Cirebon berfungsi sebagai bagian dari upacara ritual dari sebuah perayaan kemudian mengalami perubahan fungsi dari ritual ke bentuk hiburan yang menyenangkan.

Adapun penggunaan Topeng dalam Tari Topeng Cirebon bukan hanya sebagai aksesoris melainkan penggambaran penting yang mendefinisikan karakter dan narasi dalam pertunjukan. 

Berikut beberapa jenis topeng yang sering digunakan dalam pertunjukan Tari Topeng yaitu.

Baca Juga: Tradisi Nadran dan Empal Gentong Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda, Wujud Nyata Upaya Pelestarian Kebudayaan Cirebon

Topeng Panji

Topeng Panji Melambangkan karakter dari seorang pahlawan atau raja yang bijaksana dengan dihiasi ornamen megah dalam Topengnya.

Topeng Wali

Baca Juga: Kuliner Cirebon: Es Cuing Minuman Tradisional yang Menyehatkan dan Menyegarkan di Cuaca Panas

Mewakili tokoh-tokoh suci atau ulama dengan melambangkan kesucian dan kebijaksanaan yang direpresentasikan melalui berbagai hiasan yang ada.

Topeng Klana

Penggambaran karakter yang antagonis diperlihatkan melalui desain topeng yang menakutkan dan sering kali berwarna gelap.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Docang Kuliner Cirebon Wajib Kamu Coba, Makanan Tradisional yang Menggugah Selera

Setiap topeng memiliki ciri khas dalam bentuk, warna, dan hiasan yang mencerminkan karakter dan perannya dalam cerita.

Pertunjukan Tari Topeng Cirebon biasanya dimulai dengan pembacaan naskah yang menggambarkan cerita.

Selain itu, para penari mengenakan kostum dan topeng yang sesuai dengan karakter yang akan diperankan. 

Baca Juga: Inilah Cirebonologi, Salah Satu Mata Kuliah Unik di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Selanjutnya, gerakan tari yang khas dengan penekanan dan penggambaran karakter pada ekspresi wajah dan postur tubuh dengan penggunaan topeng yang memungkinkan penari untuk menyampaikan emosi dan cerita secara mendalam.

Dengan diiringi musik Gamelan yang terdiri dari gong, kendang, dan sebagainnya memberikan irama dan suasana yang mendukung narasi tarian.

Sementara itu, Iringan musik yang digunakan disusun sedemikian rupa untuk menciptakan keselarasan antara gerakan tari dan cerita yang disampaikan.

Tari Topeng Cirebon tidak hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga memiliki peran penting dalam pelestarian budaya dan penyampaian nilai-nilai moral kehidupan bermasyarakat.

Di lain pihak, pertunjukan ini seringkali dilakukan dalam acara-acara adat, perayaan, dan upacara keagamaan yang memungkinkan masyarakat khususnya di wilayah Cirebon untuk terhubung dengan sejarah dan tradisi leluhur mereka.

Adanya perkembangan zaman yang semakin maju, upaya pelestarian dilakukan kepada generasi penerus dengan penyelenggaraan festival budaya, dan dukungan dari berbagai pihak terutama pemerintah. 

Oleh sebab itu, pemerintah dan lembaga pelestarian budaya sangat berperan penting dalam menjaga kelangsungan kesenian khususnya Tari Topeng agar tetap dikenal dan dihargai oleh masyarakat luas.

Sebagai kesimpulan, upaya pelestarian yang dilakukan secara terus-menerus dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, Tari Topeng Cirebon diharapkan dapat terus menginspirasi para generasi muda dan menjaga warisan budaya khususnya Cirebon di masa yang akan datang.***

Penulis: Atthoriq Aziz

Berita Terkait