Profil Meutya Hafid Menteri Komunikasi Digital di Kabinet Merah Putih yang Kini Hadapi Tantangan Dunia Digital
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 01 November 2024 14:00 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Dikenal sebagai mantan jurnalis dan politisi, Meutya Hafid kini mengemban tugas baru dalam pemerintahan.
Meutya Hafid menggantikan Budi Arie Setiadi yang sebelumnya menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Meutya Viada Hafid atau biasa disapa Meutya Hafid lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 3 Mei 1978.
Baca Juga: Profil Sanitiar Burhanuddin, Jaksa Agung di Kabinet Merah Putih Ungkap Deretan Kasus Korupsi Besar
Perjalanan pendidikannya dimulai di Jakarta, lalu berlanjut di Crescent Girl's School, Singapura.
Setelah menyelesaikan SMA pada tahun 1997, ia meraih gelar sarjana di Universitas New South Wales, Australia, pada tahun 2001 dan menyelesaikan pendidikan magister di Universitas Indonesia pada tahun 2018.
Sebelum masuk ke dunia politik, ia dikenal sebagai jurnalistik.
Baca Juga: Profil Erick Thohir Menteri BUMN dan Kandidat Potensial di Kabinet Merah Putih
Pada tanggal 18 Februari 2005, saat bertugas di Irak bersama rekannya Budiyanto, diculik oleh kelompok bersenjata.
Setelah tiga hari penuh ketegangan, mereka akhirnya dibebaskan.
Pengalaman ini membentuk ketangguhan dan kepekaannya terhadap isu-isu global dan keamanan.
Karier politiknya dimulai ketika ia bergabung dengan Partai Golkar.
Pada tahun 2010, ia mencoba maju sebagai calon Wakil Walikota Binjai, namun belum berhasil.
Tak lama kemudian, ia terpilih menjadi Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara I untuk periode 2009-2014.
Ia berhasil mempertahankan posisinya di DPR selama dua periode berikutnya, bahkan menjadi Ketua Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi, dan informasi.
Sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, ia menghadapi sejumlah tantangan besar.
Ia akan menangani isu-isu krusial, seperti perlindungan data pribadi, pengawasan judi online, dan mengatasi kasus bocornya data.
Keterlibatannya di berbagai sektor mulai dari jurnalisme hingga politik, akan menjadi bekal kuat dalam membenahi ranah komunikasi dan digital Indonesia.
Perjalanan karier dan pengalamannya menjadi modal besar baginya untuk membawa perubahan signifikan di sektor digital.***