DECEMBER 9, 2022
News

Kurikulum Merdeka Bakal Diganti dengan Kurikulum Deep Learning, Yuk Kenali Lebih Dalam Makna Artinya

image
Unggahan Instagram Abdul Mu'ti Metri Dikdasmen (Instagram @Abdul Mu'ti)

ENTERTAINMENTABC.COM - Kabar baru datang dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti yang memberi sinyal akan ada perubahan besar dalam dunia pendidikan Indonesia. 

Abdul Mu'ti mengisyaratkan bahwa Kurikulum Merdeka akan segera digantikan oleh Kurikulum Deep Learning, yang diharapkan bisa menciptakan cara belajar yang lebih mendalam dan bermakna bagi para siswa.

Abdul Mu'ti menjelaskan rencana ini dalam sebuah video yang diunggah oleh Ketua Umum Matematika Nusantara, Moch. 

Baca Juga: Profil Agus Andrianto, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang Sukses Bangun Bisnis dan Kekayaan Cemerlang

Fatkoer Rohman, lewat akun Instagramnya, @fatkoer, pada Jumat 8 November 2024.

Apa Itu Kurikulum Deep Learning?

Menurut Abdul Mu'ti, Kurikulum Deep Learning dirancang untuk membuat siswa lebih memahami setiap materi secara mendalam. 

Baca Juga: Profil Abdul Mu’ti Dari Sekretaris Muhammadiyah ke Menteri Pendidikan Dasar Menengah, Perjalanan Menakjubkan yang Patut Ditiru

Konsep ini membawa perubahan dengan mengurangi jumlah mata pelajaran yang perlu dipelajari siswa.

Dengan jumlah pelajaran yang lebih sedikit, guru akan lebih fokus mengajarkan materi secara lebih dalam. 

Hal ini membuat materi yang diajarkan terasa lebih ringan, namun pemahamannya lebih kuat.

Baca Juga: Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro: Menteri Pendidikan Tinggi Baru yang Siap Bawa Inovasi untuk Indonesia Emas 2045  

Abdul menegaskan bahwa dengan pendekatan baru ini, guru punya kesempatan untuk berimprovisasi dalam pengajaran. 

Alhasil, siswa bisa lebih leluasa mengembangkan cara berpikir dan kemampuan analisisnya.

Meaningful Learning: Belajar yang Punya Arti

Selain belajar mendalam, Kurikulum Deep Learning juga membawa konsep Meaningful Learning. 

Di sini, siswa akan diajak memahami alasan di balik setiap pelajaran yang mereka pelajari. 

Mereka akan mengetahui mengapa materi tertentu penting dan bagaimana materi tersebut bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan ini dipercaya mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, karena mereka tidak hanya sekedar menghafal atau menyelesaikan tugas. 

Siswa akan tahu tujuan di balik materi yang mereka pelajari, sehingga pembelajaran terasa lebih relevan dan bermakna.

Joyful Learning: Membuat Belajar tetap Senang 

Yang menarik lagi, konsep Joyful Learning ikut dihadirkan dalam Kurikulum Deep Learning ini. 

Dengan mengetahui tujuan dan manfaat dari setiap materi, pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan bagi siswa. 

Namun, Joyful Learning bukan hanya soal belajar yang menyenangkan, tapi juga memastikan siswa benar-benar paham materi secara mendalam.

Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya merasa bahagia saat belajar, tetapi juga merasa puas karena memahami materi secara utuh.***

Berita Terkait