DECEMBER 9, 2022
News

Profil Abdul Mu’ti Dari Sekretaris Muhammadiyah ke Menteri Pendidikan Dasar Menengah, Perjalanan Menakjubkan yang Patut Ditiru

image
Arsip Foto Abdul Mu'ti (Instagram @Abdulmu'ti)

ENTERTAINMENTABC.COM - Dari Profil Abdul Mu'ti yang Mungkin namanya sudah tidak asing lagi, terutama bagi kamu yang peduli dengan dunia pendidikan dan organisasi Muhammadiyah.

Pada Senin, 21 Oktober 2023, Abdul Mu’ti dilantik sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dalam Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.

Berikut latar belakang dan profil Abdul Mu'ti 

Baca Juga: Profil Raja Juli Antoni Menteri Kehutanan di Kabinet Merah Putih Lengkap dengan Perjalanan Karier dan Kekayaan

Abdul Mu’ti lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada 2 September 1968.

Sejak kecil, ia menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum Kudus, dan terus melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi.

Tapi siapa sangka, dari kota kecil Kudus, ia berhasil menembus dunia pendidikan internasional.

Baca Juga: Profil Muhammad Herindra Kepala BIN di Kabinet Merah Putih, Rekam Jejak Militer yang Cemerlang

Abdul Mu’ti menyelesaikan S-1 di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang pada 1991.

Lalu, ia melanjutkan pendidikan S-2 di Flinders University of South Australia pada 1997, dan bahkan memperoleh S-3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2008.

Tidak hanya itu, ia juga memperdalam pengetahuan dalam Short Course on Governance and Shariah di University of Birmingham pada 2005.

Baca Juga: Profil Agus Andrianto, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang Sukses Bangun Bisnis dan Kekayaan Cemerlang

Di sinilah awal mula karier akademik dan internasionalnya yang cemerlang.

Kariernya di Muhammadiyah dimulai sejak 2005, ketika ia dipercaya menjadi Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah.

Abdul Mu’ti pun semakin menunjukkan kemampuannya hingga terpilih sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Muktamar 2015.

Jabatan ini diperpanjang hingga 2027, menunjukkan betapa besar kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memimpin organisasi terbesar kedua di Indonesia ini.

Namun, peranannya tidak hanya terbatas di dalam negeri. Abdul Mu’ti juga aktif dalam berbagai organisasi internasional.

Ia pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC), sebuah lembaga internasional yang mendorong perdamaian antar bangsa.

Bahkan, ia adalah orang Asia pertama yang memimpin CDCC, sebuah prestasi yang sangat luar biasa!

Selain peran aktif di Muhammadiyah, Abdul Mu’ti juga memiliki jejak internasional yang tidak kalah gemilang.

Ia menjadi bagian dari delegasi pemerintah Indonesia untuk kampanye perdamaian di Amerika Serikat pada tahun 2007, bersama sejumlah tokoh agama terkemuka di Indonesia.

Tahun itu juga, ia menjadi anggota Indonesia-United Kingdom Islamic Advisory Group (IUIAG) yang bertugas menjembatani hubungan antara Indonesia dan Inggris.

Tak hanya itu, Abdul Mu’ti juga pernah mengikuti berbagai program prestisius, seperti Indonesia-Australia Young Muslim Leaders Exchange Program pada 2002 dan International Visitor Leadership Program di Amerika Serikat pada 2005.

Semua ini menunjukkan bahwa karier Abdul Mu’ti tidak hanya terbatas pada level nasional, tetapi juga berperan besar di kancah internasional.

Karier gemilang Abdul Mu’ti tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga mendapatkan penghargaan internasional.

Pada tahun 2008, ia menerima Australian Alumni Award dengan kategori Inspiration Award, sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya dalam pendidikan dan hubungan internasional.

Penghargaan ini membuktikan bahwa pemikirannya tidak hanya menginspirasi di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

Abdul Mu’ti dikenal sebagai cendekiawan yang tidak hanya berbicara, tetapi juga menulis.

Buku-buku yang ditulisnya, seperti "Deformalisasi Islam: Moderasi Beragama di Tengah Pluralitas" (2004) dan "Kristen Muhammadiyah: Konvergensi Muslim dan Kristen Dalam Pendidikan" (2009), menggugah banyak orang untuk berpikir lebih moderat dan inklusif dalam beragama. Karyanya ini menunjukkan betapa pentingnya moderasi beragama di tengah masyarakat yang plural.

Sebagai bukti dedikasinya di bidang pendidikan, Abdul Mu’ti dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2 September 2020.

Gelar ini tentu tidak datang begitu saja, melainkan hasil dari kerja keras dan pemikiran cemerlang yang telah ia curahkan selama bertahun-tahun dalam dunia akademik.

Abdul Mu’ti adalah contoh nyata bahwa pendidikan dan organisasi bisa menjadi jalan untuk meraih kesuksesan yang luar biasa.

Dari Kudus hingga Istana Kepresidenan Jakarta, perjalanan hidupnya membuktikan bahwa dengan dedikasi, kerja keras, dan pemikiran yang visioner, seseorang bisa menjadi pemimpin yang tidak hanya mengubah dunia pendidikan, tetapi juga dunia internasional.***

 

Berita Terkait