Diabetes Tipe 2, Penyakit yang Semakin Menghantui Generasi Muda, Ini Penyebab dan Cara Ampuh Mencegahnya
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 21 November 2024 06:32 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Diabetes bukan hanya soal gula darah tinggi, tapi juga bisa mengganggu kualitas hidup kita.
Menurut dr. Livy Bonita, Sp.PD, seorang dokter spesialis penyakit dalam RSUI, diabetes adalah salah satu penyakit metabolik kronis yang semakin sering ditemui, terutama di kalangan orang muda.
Sebenarnya, ada beberapa jenis diabetes, seperti tipe 1, tipe 2, gestasional, dan jenis lainnya.
Baca Juga: Lindungi Diri dari Kanker Serviks: Cara Terbaik Menjaga Kesehatan dan Mencegah Infeksi HPV
Namun, tipe 2 lah yang paling banyak dijumpai, mencapai 90-95% dari seluruh kasus diabetes di dunia.
Nah, kenapa diabetes tipe 2 begitu sering terjadi?
Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan sel pankreas akibat gangguan autoimun, yang membuat tubuh kekurangan insulin.
Baca Juga: Waspada! Hidrokuinon dalam Skincare Bisa Picu Kanker? Ini Penjelasan Dokter Spesialis
Akibatnya, penderita diabetes tipe 1 harus bergantung pada suntikan insulin sepanjang hidup mereka. Kondisi ini biasanya menyerang anak-anak dan remaja.
Namun, yang lebih umum adalah diabetes tipe 2.
Pada tipe ini, tubuh tidak bisa menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup, atau lebih buruk lagi, insulin yang dihasilkan tidak bisa digunakan dengan efektif oleh tubuh.
Baca Juga: Wajib Tahu! Metode SADARI Cara Sederhana Deteksi Dini Kanker Payudara yang Harus Kamu Lakukan
Insulin adalah hormon yang berfungsi mengatur kadar gula darah, sehingga gula bisa masuk ke sel tubuh dan diolah menjadi energi.
Tanpa insulin yang cukup, gula darah tidak bisa diproses dengan baik, dan inilah yang menyebabkan diabetes.
Faktor-faktor risiko diabetes tipe 2 termasuk pola hidup yang tidak sehat, seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi gula berlebihan.
Baca Juga: Diabetes Sebelum Usia 40 Tahun Bisa Lipatgandakan Risiko Kematian Dini
Meskipun diabetes tipe 2 lebih banyak terjadi pada orang dewasa, faktanya kini penyakit ini mulai menyerang generasi muda, terutama mereka yang obesitas.
Penyakit yang sebelumnya hanya ditemukan pada orang dewasa ini kini juga mulai banyak diderita oleh orang-orang di bawah usia 40 tahun, bahkan remaja sekalipun.
Kenaikan angka obesitas dan pola makan yang buruk menjadi faktor utama mengapa penyakit ini bisa menyerang lebih cepat.
Baca Juga: Pola Makan Ini Ternyata Bisa Bantu Kontrol Gula Darah Efektif untuk Diabetes, Dan Mudah Diikuti
Selain diabetes tipe 1 dan tipe 2, ada juga diabetes gestasional yang hanya muncul selama masa kehamilan.
Meskipun gejalanya bisa hilang setelah melahirkan, ibu yang pernah mengidap diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2 di masa depan.
Selain tiga tipe utama tadi, ada juga jenis diabetes lain yang jarang terjadi, seperti diabetes yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu atau diabetes monogenik, yang merupakan kelainan genetik langka.
Baca Juga: Kurangi Gula Sejak Dini, Risiko Diabetes Turun Drastis Hingga 35%
Pencegahan dan pengelolaan diabetes sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang bisa mengancam kesehatan.
Salah satu langkah utama adalah mengadopsi gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan dan rutin berolahraga.
Dengan langkah-langkah ini, kita bisa menurunkan risiko terkena diabetes.
Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia.
Tercatat ada sekitar 19,5 juta orang Indonesia yang menderita diabetes, dengan usia antara 20 hingga 79 tahun.
Dan, tren peningkatan jumlah penderita diabetes ini diperkirakan akan terus berlanjut, mencapai 28,6 juta orang pada tahun 2045.
Di Indonesia, sekitar 10,8% dari total populasi dewasa sudah mengidap diabetes, dan angka ini diprediksi akan terus bertambah.
Jadi, penting bagi kita untuk segera mulai menjaga pola hidup sehat, sebelum terlambat. Jangan biarkan diabetes merusak kualitas hidupmu.
Ingat, diabetes bisa dicegah dengan pola hidup sehat, olahraga teratur, dan makan dengan bijak.***