Kenapa Tuyul dan Babi Ngepet Tidak Mencuri di Bank? Ternyata Ini Alasannya
- Penulis : Mila Karmila
- Rabu, 11 Desember 2024 08:00 WIB

Di sisi lain, ada kelompok masyarakat yang tiba-tiba kaya raya, yakni para pedagang pribumi dan Tionghoa.
Fenomena ini menimbulkan rasa iri di kalangan petani.
Mereka yang terbiasa melihat kekayaan sebagai hasil kerja keras merasa bingung dengan cara para pedagang ini mendapatkan kekayaan begitu cepat.
Baca Juga: Gen Z Hati-Hati! Inilah Kesalahan Fatal yang Bisa Menguras Dompetmu di Era Digital
Karena itulah muncul anggapan bahwa mereka bekerja sama dengan makhluk halus seperti sosok ini.
Ong Hok Ham dalam bukunya Dari Soal Priyayi sampai Nyi Blorong (2002) menyebut bahwa kecemburuan sosial ini membuat para pedagang sukses kehilangan status sosial.
Mereka dianggap hina karena dipercaya menggunakan cara haram untuk menjadi kaya.
Baca Juga: OJK Tingkatkan Perbankan Syariah demi Ekonomi Daerah, Ini Langkah Nyatanya
Akibatnya, cerita tentang sosok ini semakin populer di masyarakat, bahkan sampai sekarang.
Antropolog Clifford Geertz dalam The Religion of Java (1976) juga pernah meneliti fenomena tuyul.
Dia menemukan bahwa ada orang-orang yang memang mengklaim memeliharanya.
Baca Juga: Money Dysmorphia Sindrom Keuangan yang Menghantui Gen Z dan Milenial, Kamu Termasuk?
Biasanya, mereka melakukan perjanjian di tempat-tempat keramat.