Viral Gus Miftah Kembalikan Honor Rp75 Juta: Kyai Harus Dihargai Lebih dari Penyanyi Dangdut
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 14 Desember 2024 08:45 WIB
ENTERTAINMENTABC.COM - Gus Miftah kembali jadi sorotan setelah kisahnya mengembalikan honor ceramah sebesar Rp75 juta viral di media sosial.
Cerita ini kembali diangkat oleh warganet di tengah kontroversinya dengan seorang penjual es teh di Magelang.
Menurut Gus Miftah, ia diundang oleh seorang pengusaha batu bara untuk mengisi ceramah dalam sebuah acara syukuran.
Baca Juga: Profil Ustaz Adi Hidayat Siap Gantikan Gus Miftah, Sosok yang Banyak Menginspirasi Generasi Milenial
Acara tersebut juga menghadirkan seorang penyanyi dangdut.
"Saya ngaji satu jam, sedangkan penyanyi dangdut tampil dengan lima lagu," ungkap Gus Miftah dalam sebuah video yang diunggah akun @narkosun pada Selasa 10 Desember lalu.
Namun, ada yang janggal setelah acara selesai.
Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Tolak Jadi Utusan Khusus Presiden, Klarifikasi Ini Bikin Heboh
Pengusaha tersebut memberikan honor yang jauh berbeda untuk kedua pengisi acara.
Sang biduan mendapat bayaran Rp150 juta, sementara Gus Miftah hanya diberi Rp75 juta.
Melihat ketimpangan itu, Gus Miftah menyampaikan protes.
Baca Juga: Gus Miftah Mundur, Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Tak Gantikan Posisi Utusan Khusus Presiden
Ia bahkan memutuskan untuk mengembalikan uang honor tersebut.
"Saya kembalikan uangnya. Saya gak terima. Anda itu lucu, Kyai yang ceramah satu jam untuk membangun moralitas cuma dihargai segini.
Sementara penyanyi dangdut dengan lima lagu dibayar dua kali lipatnya," tegas Gus Miftah.
Tindakan Gus Miftah membuat sang pengusaha tersentak.
Tak lama kemudian, honor Gus Miftah dinaikkan hingga Rp200 juta. Namun, Gus Miftah tetap menolak.
"Udah, saya gak usah dikasih tambahan. Tapi tolong, kalau lain kali Anda mengundang ustaz, hargai mereka lebih dari penyanyi dangdut," tambahnya.
Cerita ini memancing reaksi beragam dari netizen.
Banyak yang mendukung sikap Gus Miftah, tapi tak sedikit pula yang melontarkan kritik pedas.
"Esensinya dia minta dihargai lebih, tapi bawa-bawa nama Kyai. Singkatnya, dia jualan agama," tulis seorang warganet.
"Di kampung, Kyai dikasih amplop Rp200 ribu aja bersyukur. Ini kok malah protes?" komentar netizen lain.
Sementara itu, ada juga yang menyoroti standar honor para penceramah.
"Kalau tarifnya memang mahal, ya wajar minta dihargai. Tapi gak usah merendahkan yang mengundang," kata warganet lainnya.
Kontroversi ini terus menjadi perbincangan panas di media sosial.***