Sebelumnya, Yos sempat menerima permintaan untuk menutup dua lukisan dengan kain hitam, tetapi permintaan itu terus berkembang hingga mencakup tiga lukisan tambahan.

Merasa tidak dihargai, ia memutuskan untuk membatalkan pameran dan tidak ingin lagi bekerja sama dengan Galeri Nasional.

“Saya lebih baik membawa pulang karya-karya saya daripada menyerah pada pembungkaman seperti ini,” tegasnya.

Baca Juga: Ketua KPK Baru, Setyo Budiyanto, Berjanji Lawan Korupsi dengan Semangat Baru

4. Pengunjung Kecewa, Galeri Digembok, Lampu Dimatikan

Saat pengunjung tiba di lokasi, mereka mendapati pintu galeri digembok dan lampu-lampu dimatikan tanpa pemberitahuan. 

Kejadian ini langsung memicu kemarahan dan kekecewaan yang kemudian ramai diperbincangkan di media sosial dengan tagar #DukungYosSuprapto.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Terjerat Kasus Suap Harun Masiku, Ini Faktanya

“Ini tindakan yang mencederai kebebasan seni. Seharusnya seni menjadi ruang ekspresi, bukan disensor,” ujar salah satu pengunjung.

5. Kritik Fadli Zon, Lukisan Tidak Etis dan Berpotensi SARA

Fadli Zon mengkritik salah satu lukisan Yos yang menampilkan sosok telanjang dengan atribut budaya tradisional, seperti topi khas Jawa. 

Baca Juga: Pemekaran Kabupaten Cirebon Timur Siap Pisah, Moratorium DOB di Ujung Tanduk?

Menurutnya, karya tersebut berpotensi menimbulkan konflik karena mengandung unsur SARA.