Kisah Penjual DVD Bajakan Terakhir di Cirebon, Bertahan di Tengah Gempuran Teknologi
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 03 Januari 2025 14:01 WIB

“Dulu, saya beli kaset di distributor di Kebon Pring dan Plumbon. Tapi sekarang, toko-toko itu sudah tutup semua,” keluhnya.
Selain itu, alat pemutar kaset seperti DVD dan VCD player juga semakin sulit ditemukan.
Barang-barang ini hanya tersedia dalam kondisi bekas dengan harga murah, sekitar Rp 50.000.
Baca Juga: Berani Jelajah Museum Santet di Cirebon? Ini Kisah Mistis di Baliknya
“Sekarang saya punya tiga DVD player, buat koleksi sendiri,” katanya sambil tersenyum kecil.
Meski pembeli makin sepi, Madria tetap membuka lapaknya setiap hari.
Baginya, berjualan kaset bukan lagi soal mencari uang, melainkan cara mengisi waktu luang dan menikmati hobinya.
Baca Juga: Pemekaran Kabupaten Cirebon Timur Siap Pisah, Moratorium DOB di Ujung Tanduk?
Tinggal bersama istrinya di rumah sederhana, ia merasa senang memutar kaset koleksi pribadinya.
“Kalau buat makan mah nggak bisa. Ini cuma buat hiburan saja. Anak-anak sudah mandiri, cucu juga mondok, jadi ya buat iseng-iseng,” ujarnya sambil tertawa.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Madria kembali menjadi kuli bangunan.
Lapak kasetnya hanya buka mulai pukul 16.00 hingga 21.00 WIB, setelah ia selesai bekerja.