Brain Rot dan Popcorn Brain, Media Sosial yang Bikin Otak Rusak dan Membeludak
- Penulis : Mila Karmila
- Minggu, 05 Januari 2025 14:00 WIB

Cukup dengan menghabiskan berjam-jam di depan layar smartphone atau komputer, otak kita bisa terbakar.
Selain gejala ini, ada istilah lain yang mulai populer yaitu popcorn brain.
Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh David M. Levy dalam buku Mindful Tech (2016).
Baca Juga: 4 Cara Kelola Keuangan yang Dibenci Gen Z! Nomor 3 Bakal Bikin Kamu Tercengang
Kondisi ini menggambarkan otak yang sulit fokus karena perhatian terus-menerus teralihkan ke berbagai hal, layaknya jagung meletup di microwave.
Istilah ini sering dikaitkan dengan penggunaan notifikasi real time dan algoritma media sosial yang memaksa otak kita untuk terus menggulir layar.
Mark Travers, seorang psikolog, menjelaskan bahwa fitur ini membuat pengguna kecanduan, mirip dengan efek narkoba.
Baca Juga: YONO Tren Frugal Living ala Korea yang Jadi Pilihan Gen Z
Akibatnya, muncul perilaku doomscrolling, kecemasan berlebih (FOMO), dan menurunnya keterampilan berpikir kritis.
Generasi muda, seperti Gen Z dan milenial, menjadi kelompok paling rentan terhadap kedua istilah tersebut.
Mereka tumbuh bersama teknologi digital yang sering kali menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Hati-Hati Gaya Hidup YOLO, FOMO, dan FOPO Bisa Bikin Gen Z Kehilangan Arah
TikTok, Instagram, dan YouTube disebut sebagai platform utama yang memicu degenerasi kognitif ini.