76,3 Persen Publik Tolak Gagasan Kepala Daerah Dipilih DPRD, Begini Reaksi Warga di Media Sosial
- Penulis : Mila Karmila
- Senin, 20 Januari 2025 15:00 WIB
![image](https://img.entertainmentabc.com/2025/01/20/20250120100121IMG-20250120-WA0006.jpg)
Sentimen negatif yang kuat ini mencerminkan keinginan publik untuk mempertahankan sistem pemilihan kepala daerah yang lebih terbuka dan demokratis.
Berdasarkan hasil survei ini, wacana kepala daerah dipilih oleh DPRD ternyata bukan solusi yang diterima dengan baik oleh publik.
Sebaliknya, mayoritas lebih memilih sistem yang memungkinkan mereka memilih langsung pemimpin daerah mereka, tanpa perantara DPRD.
Ini jelas menunjukkan bahwa keinginan untuk mempertahankan demokrasi langsung lebih kuat daripada argumen efisiensi biaya yang diusung oleh para pendukung gagasan tersebut.
Dengan 76,3% respon negatif, jelas bahwa rakyat ingin tetap memiliki suara dalam memilih kepala daerah mereka.
Ini adalah pesan kuat bahwa demokrasi lokal harus dijaga agar suara rakyat tetap menjadi yang utama.
Baca Juga: Profil Denny JA Tokoh Legendaris yang Mengubah Wajah Politik dan Media Sosial Indonesia
Survei ini mengindikasikan bahwa rakyat tidak menginginkan perubahan besar dalam sistem pemilihan kepala daerah.
Mereka lebih memilih sistem demokrasi yang langsung dan terbuka.
Jadi, apakah kamu setuju dengan hasil survei ini? Sepertinya, warga lebih ingin memilih pemimpin mereka secara langsung dan tidak ingin peran DPRD dalam menentukan siapa yang memimpin daerah mereka.***
Baca Juga: LSI Denny JA Rekomendasikan Hapus Ambang Batas Pilkada, Ini Alasannya yang Bikin Kamu Setuju