Puisi Esai Denny JA : Derita Rakyat Akibat Rusaknya Lingkungan Hidup
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 23 Januari 2025 10:00 WIB

Dan yang tersisa bagi penduduk Lokal hanyalah debu, simbol dari kehancuran dan kesia-siaan.
Pada pertengahan abad ke-20, Amerika Latin menghadapi gelombang eksploitasi sumber daya alam yang sangat intensif.
Tanah kaya mineral seperti emas, perak, dan tembaga menjadi sasaran korporasi-korporasi besar, terutama dari Amerika Utara dan Eropa.
Baca Juga: Momen Lebaran Denny JA Bersama Keluarga, Kompak dengan Balutan Batik Etnik
Pemerintah lokal sering kali menjadi kolaborator dalam pengurasan kekayaan ini.
Mereka memberikan izin eksploitasi tanpa memperhatikan dampak terhadap Lingkungan maupun rakyat.
Neruda menulis dalam konteks tambang-tambang besar di wilayah seperti Chile, Peru, dan Bolivia menjadi medan perang tak terlihat.
Di Chile sendiri, tambang tembaga seperti Chuquicamata, yang dimiliki oleh perusahaan asing, menggambarkan ketidakadilan yang ia kritik.
Kekayaan tambang tersebut mengalir ke luar negeri, meninggalkan lubang menganga, pencemaran air, dan tanah yang tak lagi subur bagi komunitas lokal.
Namun, puisi ini tidak hanya bicara tentang kehancuran fisik, tetapi juga penderitaan manusia.
Baca Juga: Obsesi Kesempurnaan: Pelajaran The Devil Wears Prada di West End London dalam Puisi Denny JA
Penduduk pribumi yang telah tinggal di tanah mereka selama berabad-abad dipaksa pergi, kehilangan hak atas tanah leluhur mereka.