DECEMBER 9, 2022
News

Ziarah untuk Wartawan yang Dibunuh dan Kisah Rumah Sakit Jiwa: Pengantar Buku Puisi Esai Jonminofri dari Denny JA

image
Pengantar Buku Puisi Esai Jonminofri dari Denny JA.(Entertainmentabc.com/Kiriman)

Oleh: Denny JA

ENTERTAINMENTABC.COM - Dalam periode 20 tahun dari 2003 hingga 2022, sebanyak 1.668 jurnalis telah terbunuh di seluruh dunia, dengan rata-rata 80 jurnalis per tahun. 

Demikianlah judul berita media Reporters Without Borders (2023): “1,668 journalists killed in past 20 years (2003-2022), average of 80 per year.”

Baca Juga: Denny JA Terbitkan Buku Dengan Science, Memenangkan Pilpres 2024, Transkripsi 100 Video Ekspresi Data

Angka ini mencerminkan risiko besar yang dihadapi oleh jurnalis, terutama ketika meliput kejahatan kriminal atau politik. 

Meskipun ada upaya global untuk melindungi jurnalis, tingkat impunitas terhadap pelaku pembunuhan jurnalis tetap tinggi. Ini membuat situasi keamanan bagi jurnalis investigatif mengkhawatirkan.

Data ini yang saya ingat ketika membaca puisi esai Jonminofri berjudul: "Pena Yang Ujungnya Mengalirkan Darah" (Terbit 2024). Puisi ini mengisahkan seorang wartawan bernama Rudi. Ia berlari keluar kota, merasa dikejar dan mungkin akan dibunuh. 

Baca Juga: Album Penyair SATUPENA Oleh Artificial Intellegence: Pengantar Buku Puisi Sekaligus Album Lagu dari Denny JA

Dalam pelariannya, ia sekaligus ziarah kepada para wartawan sebelumnya yang disiksa hingga mati terbunuh karena "ujung penanya."

Jonminofri mengungkapkan kegelisahan Rudi:

"Tapi kali ini Rudi berpikir lain. 
Ini bukan persoalan seperti kemarin-kemarin, 
yang mengulas berita soal daging, mutasi, dan kain. 

Baca Juga: Inspirasi Politik dari Mata Air Bung Karno dan Sjahrir: Pengantar dari Denny JA untuk Buku Puisi Esai Isti Nugroho

Kini berita yang ditulis menyangkut reputasi partai yang menang pemilu kemarin. 
Jadi tak bisa main-main."

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
Sumber: Kiriman

Berita Terkait