ENTERTAINMENTABC.COM - Dokter Umum dr. Luluk Susaeny dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Jawa Barat, berbagi tips penting tentang cara mengurangi kolesterol tinggi dalam tubuh.

Menurut dr. Luluk, jika kolesterol tinggi ia dapat menumpuk di pembuluh darah dan membentuk plak, yang berpotensi menyumbat aliran darah. Hal ini dapat memicu kondisi serius seperti stroke dan serangan jantung.

“Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan resistensi insulin berkurang, yang bisa meningkatkan kadar gula darah dan berisiko memicu diabetes,” ungkapnya dalam wicara daring di Jakarta.

Baca Juga: Sehat Pilih Makanan! Inilah 10 Ide Sarapan Simpel untuk Mencegah Diabetes

Kolesterol adalah jenis lemak yang memiliki fungsi vital, tetapi kadar yang terlalu tinggi dapat berbahaya.

Faktor penyebab kolesterol tinggi beragam beberapa di antaranya bersifat genetik, sementara yang lain terkait dengan gaya hidup yang dapat dikendalikan.

“Penyebabnya beragam, termasuk faktor genetik, penyakit tertentu, dan gaya hidup yang bisa dikoreksi,” jelasnya.

Baca Juga: Mengapa Penderita Diabetes Bisa Merasa Lemas dan Mengantuk Setelah Makan Nasi? Simak Penjelasan dr Tirta

Untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi, dr. Luluk merekomendasikan sejumlah perubahan gaya hidup, antara lain:

1. Rutin berolahraga. Aktivitas fisik membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL).
   
2. Hindari makanan digoreng. Pilih metode memasak yang lebih sehat, seperti mengukus atau memanggang.

3. Perbanyak konsumsi serat. Makanan tinggi serat, seperti buah dan sayuran, sangat dianjurkan karena dapat membantu menurunkan kolesterol secara alami.

Baca Juga: Inilah 10 Makanan Super untuk Cegah Diabetes: Jaga Kadar Gula Kamu

4. Hentikan kebiasaan merokok. Merokok dapat memperburuk kadar kolesterol dan kesehatan jantung.

5. Batasi makanan berlemak dan manis. Dr. Luluk menekankan pentingnya memeriksa label kemasan untuk mengetahui kandungan gula.

“Makanan tinggi serat dapat mengikat lemak dan mengurangi penyerapan kolesterol dalam usus,” kata dr. Luluk.

Baca Juga: Psikolog Ungkap Kenapa Remaja Harus Tunda Pernikahan: 5 Konsep Diri yang Harus Dikenali

Kolesterol tinggi seringkali tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak orang tidak menyadari kadar kolesterol mereka hingga terlambat. Oleh karena itu, dr. Luluk menyarankan agar masyarakat melakukan tes darah secara berkala untuk memantau kadar kolesterol. 

“Pemeriksaan harus dilakukan secara berkala, terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat kolesterol tinggi,” ujarnya. “Lakukan pemeriksaan antara 2 hingga 6 bulan sekali, tergantung keluhan.”

Dengan mengikuti saran ini dan menerapkan gaya hidup sehat, kamu dapat mengelola kadar kolesterol dan mencegah risiko penyakit serius.***