DECEMBER 9, 2022
News

Psikolog Desak Pemerintah Atur Penggunaan Gawai untuk Cegah Adiksi Judi Online

image
Ilustrasi anak memainkan gawai (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Tak hanya itu, ia juga menyoroti pentingnya psikoedukasi yang melibatkan orang tua dan anak. 

Literasi digital menjadi kunci agar penggunaan internet lebih aman dan bertanggung jawab.

Orang tua juga diingatkan untuk menyediakan alternatif kegiatan yang menarik bagi anak. 

Baca Juga: Presiden Prabowo Minta Aparat Tindak Tegas Judi Online, Narkoba, dan Korupsi Tanpa Ragu

“Jika energi anak tidak tersalurkan karena orang tua sibuk, mereka akan mencari kesenangan instan, seperti bermain gim atau bahkan berjudi online,” jelas Kasandra.

Ia menekankan pentingnya televisi dan media edukatif untuk kembali menjadi sumber informasi yang membangun. 

Program-program yang mendukung pengembangan hobi sejak dini juga bisa menjadi solusi.

Baca Juga: Terungkap! Selebgram Cirebon Terlibat Jaringan Judi Online, Ini Fakta Mengejutkannya

Masalah ini tidak hanya merusak finansial, tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan mental. 

Anak-anak dan remaja yang terjerat rentan mengalami gangguan kecemasan, depresi, hingga perilaku agresif.

Kasandra mencatat, hampir dua pertiga remaja usia 12-18 tahun pernah berjudi atau bermain gim berbasis judi dalam setahun terakhir. 

Baca Juga: Mensos Ingatkan Tidak Ada Bansos untuk Judi Online, Hati-Hati Penyalahgunaan

Bermain judi di usia muda bahkan meningkatkan risiko masalah psikologis di masa depan.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait